Surengede Buat Cantelan Sedekah, Dukung Gerakan Jogo Tonggo

Surengede Buat Cantelan Sedekah, Dukung Gerakan Jogo Tonggo

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Relawan Desa Relawan Surengede Kecamatan Kertek dalam penanganan dan pencegahan covid-19 di desanya menerjemahkan istilah Jogo Tonggo. Hal ini tidak lain sesuai diimbauan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui program Cantelan Sedekah. Ketua Relawan Surengede Tanggap Covid-19, Nur Saudah Al Arifa mengatakan, agenda itu dilaksanakan di empat dusun dengan menyediakan sembako di titik yang mudah dijangkau. “Kami meletakkan cantelan tersebut di empat dusun yaitu Cawet, Kalisuren, Pangempon, dan Wironalan.   Prinsipnya siapapun yang membutuhkan bisa mengambil, dan siapapun yang berlebih juga bisa meletakkan cantelan di tempat yang telah disediakan.  Tujuannya tidak lain adalah untuk membantu tetangga-tetangga terdekat yang terdampak dan membutuhkan, agar dapurnya bisa ngebul, atau sebagai bahan pokok untuk berbuka puasa,” kata Nur yang juga anggota Dewan Riset Daerah, Jumat (8/5). Baca Juga 90 Persen Pasien Postif Corona di Wonosobo Tanpa Gejala Menurut Nur, di Jawa tengah memang sudah sering disampaikan istilah Jogo Tonggo dalam percepatan penanganan covid-19 di tingkat RT-RW maupun kampung. Menurut Nur, hal itu merupakan pengalihan yang cukup mudah di bulan puasa, mengingat biasanya warga berbagi takjil, namun sekarang lebih diprioritaskan untuk bahan pokok dan sayuran. “Budget yang dibutuhkan per paketnya 10 sampai 15 ribu rupiah. Memang tidak seberapa, ibaratnya hanya sebagai pengobat dahaga ketika haus. Namun, kami berharap, yang sedikit ini bisa membantu yang memang membutuhkan. Membantu tetangga kita yang mungkin sedang mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan pangan,” imbuhnya. Meskipun awalnya cukup sepi dan dikhawatirkan tidak ada yang mengambil karena berbagai alasan sepeti malu, namun diluar dugaan  per titiknya habis dalam kurang dari waktu 30 menit. Namun tak lama kemudian, ada warga yang turut berbagi mencantelkan sembako di titik tersebut. “Yang membuat terharu adalah. Ketika cantolannya habis, satu jam kemudian ada warga yg tergerak mencantelkan lagi sembako di papan yg telah di sediakan. Dari sini kami yakin, bahwa kebaikan sekecil apapun itu menular. Semoga Ramadhan di tengah pandemi ini justru menjadi ladang amal untuk berbagi dan peduli terhadap sesama di lingkungan terdekat, tetangga kita,” pungkas dosen serta inisiator komunitas Wonosobo Mengajar itu. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: