Tak Ada IMB Gedung 4 Lantai Ambruk

Tak Ada IMB Gedung 4 Lantai Ambruk

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Sebuah gedung empat lantai yang dipergunakan sebagai minimarket ambruk. sedikitnya sebelas orang mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut. Gedung empat lantai di Jalan Brigjen Katamso, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, ambruk Senin (6/1) pukul 09.15 WIB. Bangunan yang ambles dari lantas empat hingga lantai dua gedung. Sedangkan lantai dasar yang dijadikan minimarket terlihat tidak hancur sepenuhnya. Kepala Dinas Penaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta Benny Chandra mengatakan gedung empat lantai yang digunakan untuk minimarket tersebut ternyata tak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). \"Enggak ada izinnya sama sekali di data DPMPTSP,\" katanya di Jakarta, Senin (6/1). Selain itu, Benny menyebut gedung yang berlokasi dekat turunan Flyover Slipi arah Tanah Abang tersebut juga melanggar izin menggelar kegiatan usaha. Dan merupakan bangunan lama. Baca juga Ngablak Rawan Bencana, Koramil Tingkatkan Waspada \"Enggak ada di PTSP (izinnya). Itu bangunan lama,\" kata Benny. Anggota Basarnas DKI Jakarta Rifan Kusrianto mengatakan penyebab gedung tersebut ambruk karena pelapukan. Beberapa bagian gedung mengalami pelapukan yang cepat akibat menahan sisa air hujan. \"Gedung ini sendiri tidak aman, karena di Ruko bagian atas itu terdapat genangan air, jadi untuk air sendiri tidak ada akses untuk turun,\" katanya. Dari ketinggian di atas \"crane\" Rifan menuturkan lantai 3 dan 4 sudah dipenuhi genangan air. Hal itu lantaran tidak adanya akses pembuangan air di bagian \"roof top\" gedung. Selain itu, posisi dinding gedung tersebut telah terjadi penyerapan air yang berlebihan sehingga mempercepat proses pelapukan. \"Jadi menyebabkan di lantai 3-4 itu terjadi pelapukan. Pelapukan ada setiap sisi-sisi dindingnya karena terjadinya pelapukan tadi,\" jelas Rifan. Sementara Direktur Operasional Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama meminta agar masyarakat menjauhi gedung tersebut. Sebab gedung masih berpotensi roboh kembali. Budi menyebut tulang-tulang pada gedung yang ambruk sudah tidak tersambung satu sama lain. \"Ini juga sudah terlalu lama dan kelihatan beton sudah lapuk dan basah. Dari \\\'enginering\\\' kita, Damkar dan Basarnas nilai enggak aman,\" kata dia. Budi juga mengatakan korban luka dalam insiden ini 11 orang. Awalnya, korban luka akibat kejadian ini tercatat 3 orang. \"Sebanyak delapan korban dievakuasi dari lantai dua. Sedangkan, sisanya dievakuasi dari luar gedung,\" katanya. Namun yang sudah dipastikan tiga orang dan para korban sudah dilarikan ke rumah sakit. \"Pak Kapolres dari data korban sudah dapat dipastikan itu, tiga orang dapat lakukan evakuasi mandiri. Yang toko yang lima orang kita evakusi sama-sama dari dalam gedung tadi di lantai dua. Yang lagi melintas ojol itu sudah kita evakuasi ke RS, dua lansia. Jadi clear,\" katanya. Tiga korban yang telah diketahui dan dibawa ke RSUD Tarakan yakni Febriani (27) warga Tanjung Duren Raya Nomor 2 RT 10/2 Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kemudian, Muhammad Iqbal (37) warga Jalan Mangga IV, RT 001/02, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Serta, Ervan Juliansyah (52) Kampung Gaga, Jalan Amil Abas Nomor 92 RT 01 RW 01, Larangan Selatan, Tangerang. Dalam kasus robohnya bangunan ini, Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Polisi Teuku Arsya menyebut tengah memeriksa lima orang saksi. Dia menyebut, kelima saksi tersebut adalah para karyawan minimarket di mana gedung itu ambruk. \"Untuk saksi karyawan sedang proses periksa. Ada lima orang,\" katanya. Sementara pemilik dan juga penyewa bangunan empat lantai tersebut saat ini sedang di luar kota. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara untuk memastikan penyebab ambruknya bangunan. \"Polisi belum bisa memastikan apa penyebab bangunan tinggi itu ambruk. Begitu juga terkait jumlah kerugian akibat insiden tersebut,\" katanya. (gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: