Tak Ada Kampanye di Masa Tenang

Tak Ada Kampanye di Masa Tenang

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Di masa tenang menjelang pemilihan kepala desa (Pilkades), Rabu (8/1), panitia memanfaatkannya untuk mempersiapkan segala kebutuhan pelaksanaan pencoblosan, salah satunya membuat tempat pemunggutan suara (TPS). \"Pencoblosan pilkades akan dilaksanakan serentak pada Kamis (hari ini_red). Selama masa tenang panitia mempersiapkan semua kebutuhan untuk pelaksanaan pencoblosan,\" kata Ketua Panitia Pilkades Temanggung Agus Sarwono, kemarin. Selama masa tenang ini, lanjut Agus, bakal calon kepala desa (balon kades) juga tidak diperkenankan melakukan sosialisasi maupun bentuk kampanye lainnya. Masa tenang benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menentukan pilihannya sebelum mencoblos. \"Namanya juga masa tenang, jadi kondisi harua benar-benar tenang, agar saat pencoblosan bisa berjalan dengan baik,\" ujarnya. Sebagaimana diwartakan koran ini sebelumnya, jumlah balon kades dari 215 desa di seluruh wilayah Kabupaten Temanggung, ada sebanyak 583 balon yang akan maju dalam Pilkades mendatang. 583 balon kades ini sudah deklarasi damai, untuk mewujudkan pilkades serentak di Kabupaten Temanggung yang jujur, aman, damai, tertib dan lancar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang telah ditetapkan. \"Tujuan kegiatan ini untuk menciptakan situasi dan kondisi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung yang kondusif,\" katanya. Agus menuturkan tahapan pilkades serentak Kabupaten Temanggung tahun 2000 telah dilaksanakan sejak Mei 2019 yang diikuti 216 desa. Sampai dengan saat ini, katanya tinggal 215 desa yang masih mengikuti proses pilkades. Hal ini karena satu desa yaitu Desa Wates Kecamatan Wonoboyo sampai dengan dilaksanakannya perpanjangan pendaftaran tetap tidak ada pendaftar sehingga proses pilkades dihentikan. Sementara Panitia Pilkades Desa Muntung Kecamatan Candiroto membuat TPS unik dengan model acara resepsi. Menurut ketua panitianya, dengan model ini diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk datang dan menggunakan hak pilihnya. \"Memang sengaja kami desain dengan model acara resepsi pernikahan, biar lebih menarik saja,\" katanya. Harapannya, bisa tercapai 100 persen, atau minimal 90 persen warga bisa datang dan mengunakan hak pilihnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: