Tak hanya Salurkan Sembako, Sigit Bantu Warga Terdampak Longsor di Gelangan
MAGELANGEKSPRES.COM,KELURAHAN Gelangan, Kecamatan Magelang Tengah, menjadi kelurahan terakhir kegiatan Mlaku-mlaku Tilik Kampung yang digelar Pemkot Magelang sebagai ajang penguatan Satgas Jogo Tonggo di tiap RW. Meski telah berakhir, namun edukasi tentang protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19 dipastikan akan tetap bergulir. Walikota Magelang, Sigit Widyonindito mengawali kegiatan Mlaku-mlaku Tilik Kampung di Gelangan, Kamis (3/12) bersama sejumlah pejabat Pemkot Magelang dari Tugu Poncol. Sembari memberikan bantuan paket sembako secara door to door, Sigit menyusuri jalan dan gang kecil, untuk menyapa warganya. ”Kegiatan Mlaku-mlaku Tilik Kampung, untuk penguatan Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo dan bersilaturahim dengan warga Kelurahan Gelangan. Di samping itu, kita harus bersama-sama menjadi kader, untuk mengedukasi penerapan protokol kesehatan,” kata Sigit. Di sela tinjauan, Sigit pun tak henti-hentinya memuji komitmen warga Gelangan yang senantiasa melakukan protokol kesehatan. Termasuk juga menggaungkan pola hidup bersih dan sehat. Baca Juga KPPN Magelang Cairkan Rp2,434 Triliun Terhadap 88 Satker ”Saya kagum melihat Gelangan, kampung-kampung terlihat sangat bersih, lingkungannya baik, masyarakatnya guyub dan rukun. Adanya pandemi Covid-19 ini tak membuat masyarakat berkeluh kesah, tapi tetap semangat menjalankan aktivitasnya, dengan protokol kesehatan,” jelasnya. Di Gelangan, Sigit secara bergantian memberikan sebanyak 141 paket sembako, berisi 20 kilogram beras, 2 kilogram telur, mi instan 1 dus, minyak, dan kecap. Selain itu, di setiap RW yang dikunjungi, juga diserahkan bantuan berupa face shield, thermo gun, dan hand sprayer disinfektan. ”Bantuan ini diharapkan bisa mengurangi beban masyarakat yang terdampak pandemi. Seperti kita tahu bahwa saat ini kurva sedang meningkat. Untuk itu, mari kita bersama-sama melawan Covid-19 ini dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan,” ujarnya. Kelurahan Gelangan memiliki luas wilayan 89,81 hektar. Terdiri atas 10 RW dan 65 RT. Topografi Kelurahan Gelangan yang kompleks dengan banyaknya tanah miring dan kontur tanah tertentu, membuat kawasan itu rawan terjadi bencana alam seperti tanah longsong. Bertepatan dengan kegiatan itu, Sigit turut meninjau lokasi tanah longsor. Bencana itu terjadi seusai hujan deras pada hari sebelumnya. Sigit kemudian mengajak berdiskusi dengan warga yang terdampak longsor sekaligus menyalurkan bantuan perbaikan senderan dan normalisasi jalan akses warga di RW 5 Kelurahan Gelangan. Termasuk juga bantuan uang pribadinya sebesar Rp3 juta untuk biaya normalisasi rumah yang terdampak longsor. ”Yang namanya bencana itu bisa terjadi kapan saya. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saya, sudah saya minta untuk senantiasa memantau, memitigasi, karena di sini rawan bencana. Ketika ada longsor semua bergerak, ketika ada pohon ambruk, semuanya juga bergerak, sehingga proses normalisasi bisa dipercepat,” ucapnya. Selain memberikan bantuan berupa paket sembako dan bantuan bagi yang terdampak tanah longsor, Walikota Magelang juga melakukan pembagian dan pemakaian secara simbolis baju seragam batik kepada siswa SD dan SMP di Kota Magelang. ”Kesempatan kali ini hadir di SD N Gelangan 3 untuk mengenakan batik bagi anak-anak kita dari SD dan SMP se-Kota Magelang. Tidak lain harapan saya agar anak-anak semakin semangat menempuh pendidikan, mengejar cita-cita, dan selalu cedas sehingga mampu membahagiakan orangtua,” paparnya. Sementara itu, Lurah Gelangan, Sugeng Sunarso memberikan apresiasi kepada Walikota Mgaelang dan jajaran pemerintah yang terus peduli terhadap masyarakat di tengah pandemi Covid-19. ”Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Walikota, yang tidak lelah memberikan semangat kepada kami agar Covid-19 ini terus dilawan. Satgas Jogo Tonggo juga senantiasa mendapat kepedulian untuk terus menyuarakan hal edukatif kepada warga tentang protokol kesehatan,” katanya. (pro/wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: