Temanggung Genjot Sistem Pertanian Bawang Putih Ramah Lingkungan

Temanggung Genjot Sistem Pertanian Bawang Putih Ramah Lingkungan

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Selain berupaya menjadi sentra benih bawang putih, Kabupaten Temanggung saat ini tengah mengupayakan dan mengembangkan sistem pertanian bawang putih ramah lingkungan. Pertanian ini dikembangkan sejak tahun 2016 di 11 kecamatan yang terletak di dataran tinggi di Gunung Sindoro, Sumbing dan Gunung Prau. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Masyrik Amin, menyebutkan, 11 kecamatan yang menjadi pengembangan dan percontohan penanaman bawang putih ramah lingkungan yakni Kecamatan Tretep, Wonoboyo, Ngadirejo, Parakan, Bejen, Candiroto, Bansari, Kledung, Bulu, Tembarak, dan Kecamatan Selopampang. \"Memang belum semua, tapi sudah lebih dari 80 persen petani yang mengembangkan pola tanam ramah lingkugan,\" terang Masrik, kemarin. Menurutnya,  sejak pertama kali bawang putih kembali dibudidayakan di Temanggung ke 11 kecamatan itu menjadi sentra bawang putih dan hasilnya cukup memuaskan, produksi bawang putih di 11 kecamata itu cukup berhasil. Apalagi jika cuaca saat tanam hingga panen raya mendukung. Baca juga Jaringan Pengedar Ganja Di Temanggung Terbongkar \"Pengembangan kawasan bawang putih mengarah ke ramah lingkungan sejak 2016 dengan menggunakan agensia hayati. Jadi pertanian bawang putih tidak mengunakan pestisida kimia,\" ujar Masyrik. Lantaran menggunakan Agensia Hayati, menurut Masyrik, pertanian bawang putih dapat diupayakan dengan menekan biaya produksi. Dengan demikian, maka harga bawang putih ramah lingkungan produksi dari Temanggung dapat bersaing dengan bawang putih impor. Adapun jenis yang dikembangkan adalah lumbu ijo dan lumbu kuning yang memiliki kualitas bagus. \"Kami sudah memiliki sentra benih di 28 kelompok tani penangkar. Namun dari jumlah itu, yang aktif hanya sekitar 20 an kelompok tani penangkar,\" katanya. Pada pertengahan Desember mendatang, lanjut Masyrik, pihaknya merencanakan tanam bawang putih serempak di daerah Ngadirejo dan Tretep dengan bantuan benih dari APBN 690 hektar. Selain itu ada 600 ha dari importir, serta dari swadaya petani 500-1.000 ha. Baca juga Diduga Sakit, Pendaki Asal Jakarta Meninggal di Gunung Prau \"Tanam tahun ini amat mundur karena menunggu hujan turun merata,\" katanya. Budidaya bawang putih ini, katanya, merupakan upaya pemerintah memback-up daerah sentra benih yang sudah ada, seperti Tegal, Tawang Mangu, Magelang, Lombok Timur. Rencananya pada tahun 2020 mendatang akan bertambah areal tanam bawang putih 1.600 ha dengan plafon anggaran dari pusat. Kalau untuk petani di Temanggung, selain petani yang mendapatkan bantuan. Tidak sedikit petani yang tanam bawang putih secara swadaya,\" tandasnya. (set)   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: