Tingkatkan Indek Ketahanan Pangan, Pemkab Wonosobo Bahas Sejumlah Langkah

Tingkatkan Indek Ketahanan Pangan, Pemkab Wonosobo Bahas Sejumlah Langkah

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Pemkab Wonosobo akan menggerakan sektor pertanian untuk meningkatkan indek ketahanan pangan. Sebab hingga saat ini nilai tukar petani ( NTP) di kabupaten dingin ini masih cukup rendah. “Saya sudah kumpulkan seluruh penyuluh pertanian. Kita harus lakukan upaya yang lebih kuat untuk meningkatkan produksi petani dan meningkatkan nilai tukar petani,” ungkap Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo, kemarin. Menurutnya, sejumlah langkah sedang dibicarakan dengan Dinas Pertanian dan juga penyuluh pertanian. Yaitu, upaya untuk membangun pertanian berkelanjutan model pertanian organik kembali ke alam atau mengembangkan teknologi terapan . “Ya, untuk meminimalisir biaya operasional dan meningkatnya hasil panen, akan kita cari terobosannya seperti apa. Apakah pertanian organik atau menggunakan teknologi terapan?” ucapnya. Baca Juga Tradisi Gogoh Iwak Tetap Lestari di Desa Megulung Lor Dari informasi dan masukan berbagai pihak, bahwa pola pertanian yang dilakukan di Kabupaten Wonosobo masih berbiaya tinggi, dari penggunaan pupuk, bibit dan juga obat-obatan yang digunakan. Semua berasal dari asupan luar yang harus dibeli. Sehingga susah bagi petani menentukan harga yang tepat. “Semua saprotan dan saprodi membeli. Padahal hasil panen harga  belum sesuai, alih-alih petani untung ,sebaliknya rugi terus, karena tidak seimbang,” katanya. Sedangkan untuk teknologi terapan, pihaknya akan menggandeng Bappeda dan bagian perekonomian untuk mencari teknologi yang muda digunakan petani di Wonosobo, bekerjasama dengan akademisi atau SMK. Misalnya dengan menciptakan traktor yang bisa di gerakkan oleh satu orang. “Nanti kita petakan bersama dengan Bappeda dna juga bagian perekonomian. Kalau ada kita kembangkan dengan produksi massal, kita kerjsama dbersama dengan SMK jurusan mesin untuk megembangkan tehnologi yang mudah dijalankan oleh petani,” bebernya. Berkaitan dengan hal itu, pihaknya akan melakukan melakukan pembicaraan secara lebih luas dan komprehensif terkait peningkatan sektor pertanian dengan melibatkan berbagai OPD yang lain. “Kita akan subsidi secara tepat, produk unggulan yang kita spekatai, zonasi seperti apa dan sola keberlanjutan , soal indikasi geografis dan hak intelektual serta mekanisme pelatihan dan Dinas Perdagangan dan perizinan harus dibenahi lebih jelas arahnya,” pungkas Sekda. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: