Tingkatkan Kinerja Ekspor akan Percepat PEN
![Tingkatkan Kinerja Ekspor akan Percepat PEN](https://magelangekspres.disway.id/upload/2020/09/3045e1dd-525f-4c77-9b03-590b6617c958.jpeg)
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19, sekaligus mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju pada 2045 mendatang, salah satunya, pemerintah harus meningkatkan kinerja ekspor. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Agus Herta Sumarto mengatakan, pemerintah harus memfokuskan PEN, yakni kembali menggeliatkan ekspor yang mengalami pelemahan akibat virus corona yang melanda di dunia. \"Percepatan ekonomi nasional sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045 mendatang, hanya perlu fokus pada peningkatan ekspor,\" ujarnya dalam video daring, kemarin (2/9). Dengan peningkatan ekspor, menurut Agus, akan mendorong kualitas produksi dalam negeri. Selain itu, juga akan membuat biaya logistik menjadi lebih kompetitif. Sebab saat ini biaya logistik dalam negeri masih belum kompetitif sehingga memberatkan eksportir. \"Saya yakin dengan menggenjot sektor produksi berbasis ekspor, maka akan tercipta harga biaya logistik yang lebih kompetitif. Karena, saat ini masih belum kompetitif dan memberatkan eksportir,\" ucapnya. Di sisi lain, lanjut Agus, meningkatkan ekspor juga akan mendongkrak capaian devisa negara. Ini karena transaksi penggunaan mata uang asing kian melonjak pada aktivitas ekspor. \"Peningkatan kinerja ekspor juga akan membuat devisa akan meningkat, karena transaksi menggunakan mata uang asing,\" jelasnya. Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, ada tujuh jurus pihaknya untuk meningkatkan kinerja ekspor di musim pandemi Covid-19. Pertama, pengembangan SDM ekspor melaluo pendidikan dan pelatihan, coaching program, pengembangan kurikulum dan metode diklat, promosi serta kerjasama diklat ekspor. Kedua, pengembangan pasar dan informasi ekspor dengan menyebarkan informasi pasar ekspor, penyusunan data dan informasi ekspor, maupun pelayanan terhadap pelaku usaha, serta pembuatan aplikasi digital marketing. Ketiga, pengembangan produk ekspor dengan meningkatkan peran Indonesia Design Development Center (IDDC), pengembangan merek produk ekspor, dan diperlukan senter mengembangkan produk ekspor, jasa serta ekonomi kreatif. Keempat, pengembangan promosi dan citra, yang terdiri dari promosi dagang luar negeri misi dagang dan pameran, promosi produk potensi ekspor, dan pencitraan produk ekspor. Kelima, kerjasama pengembangan ekspor sektor-sektor strategis serta pemanfaatan perdagangan jasa, dan aktivasi kerjasama pengembangan ekspor. Keenam, perwakilan perdagangan atase perdagangan (ATDAG) maupun Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) dapat turut berkontribusi dengan laporan peluang pasar promosi dagang, serta komunikasi dengan instansi Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait di negara akreditasi, serta asosiasi maupun pelaku usaha. \"Terakhir, melalui dukungan penyediaan modal kerja bagi UKM dengan melakukan ekspor, insentif fiskal bagi usaha skala menengah yang akan melakukan kegiatan ekspor dengan dana PKE yang disalurkan melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI),\" ujarnya. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebelumnya mengatakan, bahwa LPEI Akan berkontribusi dalam skema penjaminan atas pinjaman modal kerja yang diberikan perbankan kepada pelaku usaha korporias padat karya. LPEI sendiri merupakan lembaga penjamin yang memiliki jenis penjaminan sovereign guarantee dan didukung peningkatan kapasitas finansial melalui penyertaan modal negara (PMN). Penjaminan tersebut diharapkan dapat membantu kegiatan usaha dan menghidupkan roda perekonomian. “LPEI desainnya hanya untuk yang export-oriented tapi sekarang kita perluas untuk yang industri substitusi impor juga yang bisa memberikan dampak yang positif sehingga akhirnya ini membuat Spesial Mission Vehicle (SMV)-nya Kementerian Keuangan makin memiliki kemampuan dan kita harapkan juga punya tata kelola yang sesuai dengan tantangan yang ada,” ujarnya. (din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: