Tuna Grahita Antusias Main Ular Tangga Pemilu
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Para penyandang tuna grahita atau disabilitas intelektual penerima manfaat di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini Temanggung, antusias memainkan permainan ular tangga Pemilu yang digelar KPU Kabupaten Temanggung, di Ruang Binaraga BBRSPDI setempat, Selasa (4/2). Sebagaian dari penerima manfaat yang berjumlah 72 orang itu silih berganti menjadi anak dadu permainan ular tangga berukuran 4x4 meter tersebut, juga silih berganti menjadi pelempar dadu. Sementara sebagaian lainnya tak henti-hentinya berteriak menyemangati para pemain perwakilan kelompoknya yang sedang bertanding. Untuk memainkan ular tangga pemilu tersebut para penyandang disabilitas memang dibagi dalam dua kelompok, yakni Tim Pemilu Yes dan Tim Golput No, yang mana masing-masing beranggotakan 36 orang. Anggota setiap tim yang ditugaskan turun ke lapangan, lalu saling bersaing guna lebih dahulu mencapai kotak angka 100 atau finish. ‘’Teman-teman penuh gairah dan antusias bermain ular tangga pemilu ini, mereka sama-sama ingin mencoba menjadi anak dadu atau pelempar dadu. Selain permainan ini menarik karena ukuranya besar, kami juga ingin menjadi juara dan merebut hadiah,’’ kata Sudarmadi, Kapten Tim Pemilu Yes, yang akhirnya memenangi permainan. Baca Juga Bupati Temanggung Tak Bisa Memutuskan, Ratusan Nasabah BKK Pringsurat Kembali Kecewa Kendati disabilitas intelektual, namun bukan hal sulit bagi mereka untuk memainkan ular tangga pemilu. Bahkan, beberapa di antara mereka mengaku, telah sejak kecil mengenal permainan ular tangga, yang tata cara permainannya serupa dengan ular tangga pemilu. Perbedaan antara ular tangga pemilu dengan ular tangga yang biasanya ialah pada ukuran yang besar serta orang yang menjadi anak dadunya. Kemudian, pada setiap kotak yang ada gambar tangga dan gambar ular, terdapat kata-kata yang berkaitan dengan pembelajaran pemilu. Kata-kata tersebut misalnya, seperti di kotak nomor tiga, yang berbunyi ‘’terdaftar di DPT’’ selanjutnya kotak itu dihubungkan dengan tangga ke kotak nomor 21, yang di sana terdapat kata ‘’berhak memilih’’. Lalu, di beberapa kotak lainnya yang dihubungkan dengan tangga ada kata ‘’sosialisasi Pemilu’’- ‘’tata cara memilih’’, ‘’memilih secara berdaulat’’-‘’negara kuat’’, ‘’akses untuk disabilitas’’-‘’pemilu adil dan umum’’, ‘’kenali calon’’-‘’pemimpin berintegritas’’, ‘’hormati beda pilihan’’-‘’hidup berdampingan aman damai’’, dan sebagainya. Adapun untuk antar-kotak yang dihubungan dengan ular, kata-katanya antara lain,‘’belum 17 tahun atau nikah’’- ‘’tak penuhi syarat’’, ‘’merusak surat suara’’-‘’pilihan tidak sah’’, ‘’ujaran kebencian sara hoaks’’-‘’ancam persatuan kesatuan’’, ‘’suap politik uang’’-‘’pemimpin korup’’, ‘’politik uang’’-‘’pidana penjara’’, ‘’mencoblos lebih dari sekali’’- ‘’penjara’’, dan sebagainya. Ketika ada pemain yang dari hasil hitungan lemparan dadunya mendapati kotak yang ada gambar tangga atau ularnya, pemandu permainan kemudian akan menanyakan maksud atau hubungan kata-kata yang ada di dua kotak tersebut. Jika, jawabannya benar atau masuk akal, yang bersangkutan mendapat hadiah. Anggota KPU Temanggung Divisi Sosialisasi, Parmas dan SDM, Henry Sofyan mengatakan, kegiatan di BBRSPDI itu merupakan bagian dari pendidikan pemilih, yang dikemas dalam bentuk permainan. Sehingga, bisa menarik dan menggembirakan pesertanya. ‘’Dengan peserta tertarik dan bergembira, kami berharap materi pendidikan pemilih akan berkesan, bisa dipahami dan dipedomani,’’ ujarnya. Pelaksana Tugas Kepala BBRSPDI, Langgeng Setiawan berharap hasil kegiatan pendidikan pemilih itu dapat menjadi bekal para penerima manfaat tatkala menggunakan hak pilihnya pada Pilkada atau Pemilu. Terlebih, sesuai ketentuan, penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam menggunakan hak pilihnya. (Set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: