UMKM Purworejo Didorong Gandeng Swalayan, Bantu Pasarkan Produknya
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Pemerintah terus berupaya untuk membantu pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), antara lain dengan memberikan fasilitasi permodalan, peningkatan sumber daya manusia, dan pemasaran produk bekerja sama dengan sejumlah swalayan. Namun, hingga saat ini masih banyak produk UMKM yang belum mampu menggandeng kerjasama dengan swalayan. “Saya minta UMKM yang difasilitasi Dinas KUKMP, dapat terus meningkatkan kerja sama dengan swalayan yang ada di Purworejo. Terutama produk-produk yang menjadi unggulan UMKM untuk bisa masuk di swalayan, sehingga memiliki jangkauan penjualan yang lebih luas,” kata Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti SH, dalam Diklat Peningkatan SDM Kewirausahaan Pelaku UMKM di Balai Kelurahan Sucen Jurutengah Kecamatan Bayan, Rabu (22/7). Kegiatan dihadiri Kepala Dinas KUKMP Drs Bambang Susilo beserta sejumlah pejabat, sekretaris Bapermasdes Anas Naryadi SH MM, dan Kepala Kelurahan Sucen Jurutengah Bambang Subiyanto SIP. Menurut Yuli Hastuti, meski sudah cukup banyak produk UMKM masuk swalayan, masih banyak pula yang belum. Karena itu, pelaku UMKM perlu memperbaiki kualitas dan kemasan produknya supaya dapat disejajarkan dengan produk lain di swalayan. Baca Juga Sempat Diragukan, Slamet Optimis Lolos Sebagai Calon Perseorangan Pilkada Purworejo “Salah satunya melalui pelatihan ini, sekaligus untuk mengatasi kemiskinan. Saya berharap jangan sekadar ikut pelatihan, tapi ditekuni dan ditindaklanjuti. Pemerinatah Kabupaten Purworejo akan terus mendampingi dan memantau perkembangan UMKM,” jelasnya. Lebih lanjut diungkapkan bahwa selama masa pandemi Covid-19 saat ini, semua sektor kehidupan mengalami persoalan, termasuk sektor ekonomi. Banyak perusahaan yang tutup sehingga banyak karyawan kehilangan pekerjaan. “Namun saya berharap, UMKM akan tetap mampu bertahan seperti pada saat krisis moneter beberapa tahun lalu. Untuk itu diperlukan berbagai terobosan guna mendukung eksistensi keberlanjutan usaha. Antara lain dengan mengoptimalkan pemasaran secara daring, inovasi produk sesuai selera pasar, efisiensi biaya produksi sesuai kebutuhan dan memperbanyak promosi melaui jejaring,” ungkapnya. Sementara itu, Bambang Susilo menjelaskan, penyelenggaraan pelatihan menjadi tindak lanjut kegiatan tim penanggulangan kemiskinan daerah (TPKD) Kabupaten Purworejo. Menurutnya, kemiskinan merupakan permasalahan yang terjadi secara nasional, di Kabupaten Purworejo terdapat 53 desa yang menurut data statistik tingkat kesejahteraan warganya masih rendah. Di Kecamatan Bayan terdapat 4 kelurahan yang mengalami penurunan kesejahteraan sosial, yakni sucen Jurutengah, Pekutan, Sambek, dan Pucangagung. “Kebijakan Wabup Ibu Yuli Hastuti menekankan, agar masing-masing OPD mendampingi desa yang tingkat kesejahteraannya belum baik. Maka kami dinas KUKMP mendampingi 2 desa Pekutan dan Sucenjurutengah. Persoalan kesejahteraan masyarakat, apabila tidak segera diberdayakan dan diatasi bisa mengakibatkan kemerosotan dan menjadi desa miskin (desa merah),” jelasnya. Bambang Subiyanto menyebut warga yang mengikuti pelatihan merupakan kelompok UMKM dari RT RW yang semuanya sudah memiliki usaha di pasar tradisional atau rumahan. Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kelompok UMKM di wilayahnya. “Terutama untuk peningkatan kualitas dan peningkatan pendapatan,” katanya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: