Usaha Rekondisi Mulai Ramai, Banyak Dicari Furnitur Tua

Usaha Rekondisi Mulai Ramai, Banyak Dicari Furnitur Tua

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Meskipun selama lebih dari tiga bulan perekonomian terkena imbas dari pandemi, ternyata beberapa usaha masih bertahan. Bahkan usaha di bidang furnitur bekas dan rekondisi justru menggeliat. Salah satu pengelola usaha furniture di ruas jalan Banyumas, Dewi mengaku sepanjang dua bulan terakhir pembeli masih cukup ramai. Bahkan sepekan setelah masa pembatasan momentum hari raya, banyak pembeli yang membeli paketan sofa hingga perabot lainnya. Meskipun dari sisi harga harus disesuaikan, nyatanya jumlah pelanggan masih stabil. “Meskipun belum pulih sepenuhnya, tapi kami masih terus buka dan pesanan furniture rekondisi masih lumayan banyak. Bahkan banyak pesanan datang dari rumah baru atau mereka yang baru menempati rumah di Wonosobo. Sekali beli bahkan bisa seisi rumah, karena dari harga kita bisa separonya furniture baru, meskipun tetap semua fungsi masih bagus,” kata Dewi, kemarin (1/7). Untuk furniture seperti kursi harga dipatok mulai Rp100.000 hingga Rp500.000 tergantung material yang digunakan. Bahkan minat masyarakat kini cenderung kembali ke bahan kayu tua atau kayu bekas furniture klasik yang direkondisi. Tren peminat furniture tua juga ternyata membantu mendongkrak permintaan perabot yang sempat tidak populer. “Beberapa pembeli justru cari hal-hal yang berbau vintage atau klasik seperti jerambah jadul, sampai kapstok. Harga lemari rekondisi dari kayu aslinya di kisaran Rp1,5 juta ke atas. Bahkan untuk bahan kayu nangka bisa hampir menyamai bahan jati untuk jenis tertentu. Yang dicari ternyata keunikannya. Bahkan ada yang minta dibiarkan begitu saja tanpa diwarnai atau di plitur ulang,” imbuhnya. Karena pasokan barang mayoritas berasal dari luar kota baik seperti Bandung, Bogor, Jakarta, maupun kota besar lain, pihaknya tidak ingin ambil resiko terkait kesehatan. Semua barang disemprot ulang ketika sampai di tempat. Meski barang tersebut sudah lama ada di gudang penyimpanan. “Kalau yang bahannya tua itu memang kami jemur agar tidak lapuk dan terjaga kelembabannya. Kalau yang bahan logam kami bersihkan satu per satu dipastikan agar bersih apalagi ada pandemi ini. Meskipun sempat tutup, pekerja di bagian rekondisi tetap menggarap pesanan dan mungkin banyak yang mengalihkan dari kebutuhan lebaran ke furniture,” pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: