Vaksinasi Sudah Jalan, Walikota Aziz Targetkan 1.000 Spesimen Tiap Pekan

Vaksinasi Sudah Jalan, Walikota Aziz Targetkan 1.000 Spesimen Tiap Pekan

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz mengaku akan tetap mengintensifkan tracing, test, dan treatment (3T) untuk penanganan Covid-19, kendati vaksinasi sudah berjalan sampai gelombang kedua di Kota Magelang. \"Target 1.000 spesimen tetap dijalankan, meskipun vaksinasi sudah berjalan. Kita akan kontrol terus,\" kata Aziz, usai dilantik menjadi Walikota Magelang, di Pendopo Pengabdian, kompleks Rumah Dinas Walikota, Jumat (26/2). Menurut dr Aziz, pencegahan penularan Covid-19 harus diketahui dengan mendeteksi orang tanpa gejala (OTG). Tanpa deteksi itu maka akan sangat sulit mencegah penyebarannya. \"Nanti akan kita petakan penambahan kiriman spesimen. Kita juga akan kerja sama dengan laboratorium supaya tes ini benar-benar masif,\" tandasnya. Ia menjelaskan, 3T masih menjadi tanggung jawab Pemkot Magelang untuk menangani pandemi Covid-19. Di samping itu, pihaknya akan lebih mengoptimalkan sosialisasi protokol kesehatan. \"Saya besok akan melihat ke Dinas Kesehatan, seberapa besar kemampuan kita untuk menyelenggarakan tes PCR kepada warga. Tetapi yang tidak kalah penting, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro ini harus diperkuat lagi,\" tandasnya. Kuncinya, menurut dokter spesialis penyakit dalam ini bahwa imunitas tubuh harus selalu terjaga, untuk menghindari penularan Covid-19. Kemudian mempraktikkan 5M dan protokol kesehatan. \"Pembatasan akan lebih diperketat lagi, tapi tidak sampai lockdown karena dampaknya akan sangat besar, dan membuat masyarakat merasa takut,\" tuturnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono menuturkan, sebanyak 1.003 RT di Kota Magelang, per Jumat (26/2) menjadi zona hijau. Sedangkan 28 sisanya, dari 1.032 RT masih zona kuning. \"Kabar baiknya dari 50 RT zona kuning minggu lalu, sekarang 22 RT di antaranya jadi hijau. Sedangkan tidak ada satupun RT di Kota Magelang berstatus zona oranye, apalagi merah. Kami akan terus berupaya agar ke-28 RT zona kuning ini kembali zona hijau, sehingga status di Kota Magelang secara keseluruhan menjadi hijau,\" jelasnya. Ia pun memberi apresiasi kepada para pemangku lingkungan, seperti Lurah, Babinsa, Babhinkamtibmas, Ketua RT/RW, dan seluruh masyarakat, karena dengan kesadaran sendiri mampu memunculkan Posko Covid-19 di tiap RT. Mereka bertugas untuk memantau, mengawasi, dan melaporkan bila ada salah satu anggota keluarga di lingkungan mereka terpapar Covid-19. \"Sejauh ini aparat tingkat RT sampai kelurahan senantiasa terbuka, sehingga penanganannya bisa lebih mudah. Termasuk orang tanpa gejala (OTG) langsung kita tracing begitu ada kasus, dibantu dengan warga setempat. Efeknya, kita dapat peringkat keempat se Jawa Tengah dengan tingkat tracing terbanyak yaitu 150 persen,\" ujarnya. Baca Juga Maling Tempe di Kota Magelang Viral di Medsos Joko mengimbau, aparat kelurahan hingga tingkat RT, untuk mendata, kepala keluarga (KK) yang tengah menjalani isolasi mandiri. Nantinya data tersebut akan dikirim ke Dinas Sosial (Dinsos) agar dapat diberikan bantuan sembako. \"Ketua RT dan RW nanti yang mengkoordinir, sebelum masuk ke kelurahan, siapa saja yang sedang menjalani isolasi mandiri, sehingga Pemkot Magelang bisa mudah mendistribusikan bantuan sembako, selama isolasi. Supaya penularan Covid bisa kita cegah,\" tandasnya. Joko menambahkan pentingnya membangun kesadaran masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari. Pihaknya di sisi lain juga mengupayakan penyemprotan desinfektan massal, termasuk optimalisasi tracing, test, dan treatment (3T). \"PPKM Mikro sudah terlihat perkembangan positifnya, di mana angka kesembuhan naik tajam, angka kematian berhasil diturunkan. Tetapi di sisi lain, ekonomi kerakyatan tetap berjalan,\" imbuhnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: