Vanili Mulai Dibudidayakan Lagi di Wilayah Temanggung

Vanili Mulai Dibudidayakan Lagi di Wilayah Temanggung

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Komoditas vanili saat ini kembali ditekuni oleh petani di wilayah Kabupaten Temanggung. Bahkan untuk meningkatkan kualitas vanili Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, menggandeng Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro) Bogor. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung Untung Prabowo mengatakan, beberapa pekan lalu pihak Balitro sudah langsung melakukan kunjungan untuk melihat langsung budidaya vanili yang dilakukan oleh petani di Temanggung. “Kunjungan ini untuk mengidentifikasi tanaman vanili lokal Temanggung,” katanya kemarin. Dari identifikasi ini kedapan diharapakan bisa mendapatkan varietas vanili dengan bibit unggul, sehingga kualitas vanili dari Temanggung bisa semakin bagus. Menurutnya, puluhan tahun silam sebagian besar petani di wilayah Temanggung utara seperti Kecamatan Kandangan, Jumo, Kaloran, Gemawang dan sejumlah kecamatan lainnya sudah membudidayakan vanili, bahkan vanili yang mereka hasilkan kualitasnya sangat bagus. Baca Juga 25 Persen Calon Pengantin di Wonosobo Sudah Hamil di Luar Nikah Namun, karena sebab tertentu petani tidak lagi membudidayakan vanili lagi, padahal nilai jualnya saat itu sudah sangat bagus. “Ada sebab tertentu hingga akhirnya petani enggan menanam vanili, katanya. Namun demikian, saat ini pihaknya berusaha agar petani di Temanggung bisa kembali membudidayakan vanili, dengan harapan kedepan vanili bisa kembali berjaya di Temanggung. “Sama seperti tembakau, vanili dari Temanggung ini kualitasnya sangat bagus,” tuturnya. Dalam menggalakan budidaya vanili, tahun ini pihaknya mulai melakukan persiapan identifikasi varitas unggul lokal vanili Temanggung. Identifikasi tanaman vanili dilakukan di lima titik, yakni di Tlogorejo Kecamatan Temanggung, Kandangan, Ngropoh Kranggang, Gandon Tembarak, dan Gandon Kaloran. “Daerah-daerah tersebut dulu juga menjadi penghasil vanili terbaik, harapan kami kejayaan vanili bisa diulang,” harapnya. Pada umumnya tanaman vanili memiliki daun memanjang dan ujungnya meruncing, namun berdasarkan identifikasi di Temanggung ditemukan daun vanili agak bulat. \"Berdasarkan identifikasi awal dari hasil hasil kunjungan di lokasi tersebut, disarankan oleh peneliti dari Balitro Bogor agar Temanggung mengembangkan vanili di Desa Kandangan dengan pertimbangan adanya daun yang spesifik dibanding tanaman vanili daerah lain,\" katanya. Untung mengatakan untuk peredaran benih vanili harus bersertifikat atau berlabel dengan SK Menteri Pertanian dan sampai sekarang vanili Temanggung belum memiliki sertifikat. Untuk mendapatkan sertifikat tersebut, harus memenuhi persayaratan, antara lain memiliki luas kebun 0,5 hektar tanaman minimal umur tiga tahun, belum pernah berbuah, dan jumlah tanaman minimal 2.500 batang. Baca Juga Gubernur Akmil Pastikan Akmil Bebas Corona Berdasarkan informasi, katanya daerah yang banyak tanaman vanili di daerah Kandangan dan Gemawang, namun pihaknya belum dapat menyampaikan jumlah tanamannya. \"Saat ini kami tengah melakukan pendataan jumlah tanaman vanili di tingkat petani. Selama ini petani seolah-oleh merahasiakan tanaman vanilinya karena faktor keamanannya,\" katanya. Wadi salah satu petani vanili menuturkan, dulu saat dirinya masih sekolah, banyak sekali dijumpai tanaman vanili didesanya, namun sejak ia menikah puluhan tahun terakhir, sudah tidak ada lagi petani yang membudidayakan vanili. Ia mengaku, petani enggan kembali membudidayakan karena faktor keamanan. Karena nilai jual vanili yang cukup tinggi, maka banyak sekali aksi pencurian vanili dikebun. “Atas dasar alasan ini maka banyak petani yang enggan tanam vanili, tapi sekarang sudah mulai banyak lagi. Semoga saja aman dan lebih bagus vanilinya,” harapnya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: