Wabup Temanggung Minta Warga di Perantauan Diminta Tidak Mudik
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Pemerintah Kabupaten Temanggung telah melayangkan surat kepada komunitas warga Temanggung (Kadang Temanggungan) di Jakarta agar tidak mudik saat perayaan Idul Fitri mendatang. \"Kami sudah layangkan surat permohonan kepada Kadang Temanggungan, harapan kami warga Temanggung yang diperantauan tidak mudik terlebih dahulu pada Lebaran mendatang,\" kata Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo, Minggu (29/3). Namun demikian, kata Bowo, pihaknya tidak bisa menolak para pemudik yang akan pulang kampung. \"Sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19, pihak pemkab telah menyurati komunitas masyarakat yang ada di perantauan yakni Kadang Temanggungan agar tidak mudik selama pandemi corona berlangsung,\" tambahnya. Meski masih boleh mudik, menurut Bowo, para perantauan itu wajib melalui fase karantina diri selama 14 hari di rumah atau keluarganya masing-masing. Pihak Dinas Kesehatan juga akan terus memantau kesehatan mereka. \"Iya, kita tidak bisa mengusir pemudik dan pendatang. Hanya saja mereka wajib karantina selama 14 hari sambil dipantau perkembangan kesehatannya,\" ujar Bowo. Baca Juga Pantau Pemudik, Pemkab Wonosobo Siapkan 6 Posko Guna mencegah penyebaran virus, lanjut Bowo, para pemudik juga akan disemprot disinfektan ketika masuk perbatasan. Penyemprotan disinfektan juga akan dilakukan di beberapa titik masuk Kota Temanggung, juga di pedesaan. \"Ada yang di perbatasan, ada yang di desa-desa untuk penyemprotan disinfektan,\" ujarnya. Berdasarkan laporan gugus tugas penanganan pandemi Covid-19 tingkat desa, kata Bowo, sejauh ini terpantau hanya sedikit pemudik yang datang memasuki Temanggung. Terhadap mereka telah dilakukan penyemprotan disinfektan dan karantina 14 hari. Adapun terkait opsi lockdown tingkat lokal, Bowo beranggapan itu merupakan keputusan pusat, daerah tidak bisa mengambil keputusan seperti itu. Yang bisa dilakukan pemkab hanya membuat benteng sampai tingkat desa, untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemantauan terhadap mobilitas orang. \"Ada gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di tingkat desa. Kami memastikan instruksi pemerintah dijalankan oleh semua lapisan masyarakat. Gugus tugas ini melakukan sterilisasi dan mobilitas manusia,\" kata Bowo. Selanjutnya ia berpesan, agar masyarakat menaati dan mematuhi saran dari pemerintah, sejauh ini pemerimtah sudah berupaya maksimal untuk mencegah penyebaran covid-19. \"Masyarakat juga harus ikut andil bahkan wajib, agar semua bisa aman dan selamat,\" pesannya. (Set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: