Walhi Beberkan Kekayaan di Desa Wadas, Selain Batu Andesit...
JOGJAKARTA, MAGELANGEKSPRES.COM - Selain batu andesit yang bakal ditambang untuk proyek Bendungan Bener, Desa Wadas, Purworejo ternyata memiliki 27 mata air bersih yang terancam tercemar akibat aktivitas tambang. Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jogjakarta Halik Sandera. \"Walaupun dalih pemerintah itu tidak berada di lokasi, mata air itu, kan, tidak harus berada di lokasi rencana penambangan, tetapi itu ada di sekitarnya. Kalau bentang alamnya berubah, itu berdampak terhadap mata air,” ucap Halik seperti dikutip dari jpnn.com Selasa (15/2). Selain itu, Walhi Jogjakarta mencatat berbagai potensi alam, baik yang dikelola secara harian hingga musiman, seperti air nira yang biasa dipanen warga dari pohon aren baik pagi maupun sore hari. \"Dari komoditas itu, warga biasanya membuat gula aren yang dijual ke pasar tradisional maupun ke pedagang lainnya. Pasar gula aren secara alami sudah terbangun, dikirim ke pasar tradisional atau dikirim sesuai pesanan ke pedagang baik skala pengepul atau pedagang yang selama ini sudah berkomitmen dengan warga,” terang Halik. Kemudian, untuk hasil alam musiman yang menunjang hidup masyarakat, Desa Wadas mempunyai kebun durian dan tanaman kopi. Durian di sana bahkan bisa dipanen setiap bulannya meski hasilnya tak sebanyak saat panen raya. Halid menyebut Desa Wadas juga penghasil buah kelapa yang kemudian diolah menjadi minyak goreng. Yang terakhir, komoditas kayu seperti mahoni dan jati ditanam di Desa Wadas untuk dijual maupun digunakan secara pribadi. Diketahui, Desa Wadas menjadi viral beberapa waktu belakangan karena adanya aktivitas pengukuran oleh petugas BPN pada Selasa (8/2) lalu. Akibatnya, kericuhan terjadi lantaran penolakan dari sebagian warga terhadap pengalihan lahan yang akan digunakan untuk lokasi penambangan andesit. Batu andesit yang ditambang dari Desa Wadas, nantinya bakal digunakan sebagai bahan pembangunan Bendungan Bener. Bendungan Bener sebagai PSN bakal menjadi sumber irigasi yang bakal menyalurkan air ke sekitar 15.500 hektar, dan juga untuk air baku untuk Kabupaten Purworejo, Kebumen, dan Kulon Progo, serta menjadi pembangkit listrik 6 megawatt. Menurut Balai Besar Wilayah Sungai Opak Serayu (BBWSOS) sebagai pemrakarsa Bendungan Bener, material batu andesit yang akan diambil dari Desa Wadas sebanyak 8,5 juta meter kubik. Material batu andesit sejumlah itu berasal dari 400 hektar areal di Desa Wadas. Namun, BBWSOS hanya akan membebaskan 114 hektar lahan yang meliputi 7 dusun. (mcr4/fat/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: