Warga Bojong Borobudur Tolak Pembangunan TPS3R

Warga Bojong Borobudur Tolak Pembangunan TPS3R

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Tolak pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R), ratusan warga Dusun Bojong, Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Magelang unjuk rasa, Minggu (19/7/2020). Mereka mendatangi lokasi pembangunan dan memasangi spanduk penolakan. Lokasi pembangunannya di dusun setempat. Warga menolaknya karena rencana pembangunan dekat pemukiman dan pondok pesantren serta balai ekonomi desa (balkondes). Warga juga bertekad jika pembangunan tidak segera dipindah,  akan melakukan aksi demo ke balai desa. Sebelumnya ratusan warga tersebut mengumpulkan tanda tangan tidak setuju. Lalu dikirim ke camat serta kepala desa setempat. Salah satu warga yang melakukan aksi, Sudarso (40) mengungkapkan, aksi tersebut sebagai bentuk penolakan atas dibangunnya TPS 3R. Sebab, jika pembangunan dilakukan dinilai akan membawa dampak buruk terhadap warga. “Kami ingin pembangunan itu dipindah. Karena, berada di pintu masuk dusun, dekat pemukiman, dan pondok pesantren serta mepet dengan balkondes,” ungkap Sudarso di sela-sela aksi. Sudarso menjelaskan, sebelumnya pada Jumat (17/7/2020) sudah mengirimkan surat penolakan ke camat dan kepala desa. Dalam surat tersebut ditandatangani 141 warga, atau sekitar 80 persen warga Dusun Bojong. “Pak camat hanya bilang mau mempelajari dulu. Sedang dari kepala desa sampai saat ini belum ada respon sama sekali,” ungkapnya. Alasan warga menolak pembangunan TPS3R sama dengan yang disampaikan dari awal. Yakni, pembangunan senilai 800 juta lebih dari Kementrian PUPR tersebut, selain dekat pemukiman, dan pondok pesantren, juga berdekatan dengan balai ekonomi desa (balkondes) yang sering digunakan untuk menginap pengunjung wisata. “Sebenarnya kami tidak menolak pembangunan TPS3R, asal lokasinya dipindah ke lahan yang lebih jauh dari pemukiman. Apalagi sebelahnya ada pondok pesantren dan balkondes,” ungkap Sudarso. Menanggapi aksi warga tersebut, salah satu anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Wringinputih, Sugeng menyatakan, pembangunan dilaksanakan sesuai dengan Musyawarah Desa (Musdes) beberapa waktu lalu. “Selama belum ada perintah untuk menghentikan sementara dari pemdes atau kabupaten pembangunan jalan terus,” terang Sugeng. Untuk diketahui sebelumnya Musyawarah Desa (Musdes) pembangunan TPS3R di Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Magelang, nyaris ricuh, Rabu (24/6/2020) malam. Dikarenakan pembangunan senilai Rp800 juta lebih dari Kementrian PU-PR ini mendapat penolakan sebagian warga bahkan Pondok Pesantren setempat. Selain berdekatan dengan balkondes dan pemukiman warga, TPS3R juga dinilai akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Rapat yang diselenggarakan di Balai Desa Wringinputih ini diprakarsai BPD dengan mengundang 85 orang terdiri dari perangkat desa serta perwakilan dan tokoh masyarakat desa. Didalam itu rapat terungkap, sedianya TPS3R akan didirikan di Dusun Srigentan, Desa Wringinputih, namun hampir semua warga di dusun tersebut menolak. Kendati ada penolakan hasil rapat musdes tetap memutuskan pembangunan TPS3R yang dipindah ke tanah bengkok kepala desa yang letaknya di Dusun Bojong, dan berdekatan dengan balkondes dan pemukiman serta ponpes.(cha)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: