Wisata Literasi di Disperpusip Kota Magelang, Membiasakan Budaya Baca
KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Berwisata tak melulu harus panorama ataupun alam. Di Kota Magelang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) membuka wahana baru berupa \"Wisata Literasi\". Kepala Disperpusip Kota Magelang, Arif Barata Sakti mengatakan, Wisata Literasi merupakan terobosan baru. Tujuannya mampu meningkatkan minat baca dan tulis. ”Meskipun baru bersifat embrio, namun kami yakin ke depan Wisata Literasi akan menjadi daya tarik tersendiri di perpustakaan,” kata Arif, kepada wartawan, Rabu (13/4). Dia menjelaskan, wisata literasi diperuntukkan bagi masyarakat yang hendak berkunjung secara kolektif ke Perpustakaan Kota Magelang. Para pengunjung juga akan dikenalkan tentang perpustakaan. “Harapan kami, melalui wisata literasi, masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya dapat mencintai literasi. Dengan begitu, minat baca pun dapat seiring sejalan turut mengalami kenaikan pula,” ujarnya. Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ini, menjelaskan bahwa ada empat tingkatan literasi antara lain, kemampuan mengumpulkan sumber-sumber bahan bacaan, kemampuan memahami yang tersirat dan tersurat. Lalu, kemampuan mengemukakan ide-ide, gagasan, kreativitas, ataupun inovasi baru.\"Termasuk kemampuan menciptakan barang atau jasa yang bermutu yang bisa diakai pada kompetisi global,\" imbuhnya. Sekretaris Disperpusip Kota Magelang, Fivi Restu Handayani menambahkan, wisata literasi diadakan dalam rangka meningkatkan minat dan daya baca semua umur, mulai dari anak-anak usia, TK, SD, remaja, mahasiswa, sampai lansia. ”Harapannya, bisa mengobati kerinduan anak-anak terhadap perpustakaan karena selama pandemi kita vakum. Selain itu diharapkan minat baca dan daya baca masyarakat juga bisa meningkat dan tidak pudar walaupun dalam kondisi pandemi,” tuturnya. Programnya sendiri, kata Fivi, anak-anak dan para pengunjung akan mendapatkan fasilitas pengenalan mengenai perpustakaan dan edukasi lainnya. Terdapat ruang baca, bermain, dan theater yang bisa dipergunakan anak-anak dengan panduan anggota perpustakaan.”Selain itu, kami juga mengajarkan anak-anak mengenai sadar arsip. Program itu mengedukasi anak-anak untuk merawat dan menjaga arsip-arsip penting seperti raport,” ucapnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: