Wiwit Panen Tembakau Berantai di  Tiga Gunung, Petani Temanggung Berharap Panen Raya Seperti Harapan

Wiwit Panen Tembakau Berantai di  Tiga Gunung, Petani Temanggung Berharap Panen Raya Seperti Harapan

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Wiwit (awal) panen raya tembakau 2020 dilakukan secara berantai di tiga gunung penghasil tembakau, Gunung Sidoro, Gunung Sumbing dan Gunung Prau. Dengan tradisi ini diharapkan panen raya tembakau tahun ini bisa sesuai harapan, baik cuaca maupun harganya. Di lereng Gunung Prau, wiwit panen raya tembakau dilaksanakan di Desa Campurejo Kecamatan Tretep. Di desa yang berada di ketinggian kurang lebih 1.400 mdpl ini wiwit tembakau dilakukan dengan cara yang sangat sederhana di tengah ladang tembakau yang merupakan lima jalan pertanian utama di ketinggian Gunung Prau. Jika biasanya wiwit disambut dengan gegap gempita kali ini tidak ada kembul bujana dengan ingkung ayam seperti biasanya. Yang hadir, makan dengan besek satu persatu dan menjaga jarak. Rangkaian tradisi wiwit panen raya tembakau kemudian berlanjut ke lereng Gunung Sindoro tepatnya di Desa/kecamatan Bansari. Tidak jauh dari tradisi sebelumnya, dilereng gunung Sindoro ini wiwit panen raya tembaaku dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Wiwit panen raya tembakau ini ditandai dengan pemetikan tembakau secara simbolis oleh Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq. Dalam wiwit itu diharapkan panen raya bisa sesuai dengan harapan petani. Terakhir, wiwit tembakau dilakukan di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Desa Wonosari Kecamatan Bulu. Didesa yang berbatasan langsung dengan wilayah hutan milik perhutani ini wiwit tembakau ditandai dengan merajang tembakau secara manual yang dilakukan oleh Bupati Temanggung M Al Khadziq. Baca juga Petugas Dipeterikan Temanggung Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban “Dengan wiwitan menjadi awal panen raya di mana di dalam wiwit ini ada doa permohonan kepada Allah SWT agar panen raya lancar dari awal hingga akhir. Hasil panen baik harga tembakau tinggi, sehingga petani bisa menikmati keuntungan,” harap Bupati. Oleh karena itu Bupati meminta petani untuk mengolah tembakau dengan sebaik-baiknya, sesuai permintaan pabrikan agar menghasilkan tembakau rajangan berkualitas. “Ini merupakan rangkaian dari ikhtiar kita bersama menuju panen raya tembakau tahun 2020 yang menyejahterakan masyarakat Kabupaten Temanggung. Jika tahun sebelumnya kita melakukan ikhtiar seperti ini dengan menyelenggarakan selamatan di alun-alun bersama puluhan ribu orang, tetapi karena tahun ini kita berada di masa pandemi Covid-19, kita tidak bisa menyelenggarakan acara yang besar-besar. Acara kita pecah menjadi beberapa acara, yaitu mujahadahan di Gunung Prau, mujahadahan di Gunung Sindoro, dan mujahadahan di Gunung Sumbing,\" bebrnya. Dikatakan, para petani sudah berikhtiar bercocok tanam, mengurus tanaman, memelihara tanaman tembakaunya sampai saat ini dengan sebaik-baiknya. Para pelaku pertembakauan, para pedagang juga terus berikhtiar lahiriah untuk mencari peruntungan lebih baik tahun ini. Pemkab Temanggung juga senantiasa berbaur ikut mengawal bersama-sama seluruh masyarakat agar tembakau lebih menyejahterakan. Sebelumnya Pemkab Temanggung sudah bertemu dengan perwakilan pabrikan rokok yang ada di Temanggung, sudah mengumpulkan perwakilan grader dari pabrik-pabrik besar, sudah ada dialog, berdiskusi menyampaikan harapan tentang bagaimana seharusnya pelaksanaan musim tembakau tahun 2020 ini. Pemkab Temanggung juga sudah berkunjung untuk bertemu dengan pimpinan pabrik rokok besar yang ada di Jawa Timur bersama pegurus APTI. “Dalam pertemuan sudah disampaikan hajat petani di seluruh Kabupaten Temanggung. Intinya saat ini dalam masa pandemi masyarakat sedang mengalami kesulitan ekonomi dan secara kebetulan kondisi tanaman tembakau di Temanggung sangat bagus sekali, tumbuh begitu suburnya, daunnya begitu lebar, tebal dan iklim juga sangat mendukung, sehingga saya yakin mingsrinya di daun tembakau juga akan tebal-tebal. Maka saya minta pabrikan rokok di saat seperti ini kepeduliannya jangan sampai kendor, petani tembakau sedang kesulitan akibat covid, kita berharap tembakau benar-benar menjadi obat dari situasi yang sulit ini,”katanya. Menurut Bupati, pabrik-pabrik sendiri menyatakan setuju untuk bersama-sama dengan pemerintah mengawal pertembakauan ini, sambil ngemong kondisi petani yang sedang sulit. Pabrik berjanji tidak akan mengambil keuntungan sesaat dari situasi Covid-19, karena pabrik berharap bisa menjalin kerjasama dengan petani dalam jangka panjang, bukan hanya mencari keuntungan sesaat. Pabrik juga diyakini tidak akan menggunakan isu Covid-19 untuk menekan harga tembakau. Jika semua ikthtiar lahir batin sudah ditempuh maka 99,9 persen urusan pertembakauan itu ditentukan oleh Allah SWT. “Apapun kehati-hatian protokol Covid, yang dijalankan di pabrik kita berharap jangan sampai itu mempengaruhi arus penyerapan sehingga berpengaruh menurunkan harga tembakau. Kita sampaikan karena kualitas tembakau bagus kita mohon diberikan harga yang bagus juga sesuai kualitas, dan pabrik pasti akan membeli sesuai kualitas. Cuma pabrik berpesan agar petani tembakau menjaga betul kualitas tembakau Temanggung, dijaga kemurniannya, digarap yang bagus kalau bisa jangan dicampur-campur, dijaga hingga masa yang akan datang ke khasan tembakau Temanggung harus tetap kita jaga,”katanya. Kepala Desa Campurejo, Kecamatan Tretep Agus Setyawan mengatakan, memang ada rasa khawatir dari petani tembakau di masa pandemi Covid-19 ini. Ada harapan besar dari sektor pertembakauan setelah sebelumnya bawang remuk, cabai remuk. Jika tembakau terbeli dengan harga wajar maka kondisi Temanggung bisa kondusif. Agus menegaskan kondisi tanaman tembakau di tiga Gunung, Sumbing, Sindoro, dan Prau sangat bagus. Oleh karena itu petani sangat berharap harga tembakau pada panen raya tahun ini bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: