Miris, GOR Wisanggeni Jadi Tempat Asik Asik ABG

Miris, GOR Wisanggeni Jadi Tempat Asik Asik ABG

BIKIN RESAH - Fasilitas umum GOR Wisanggeni kini kerap dimanfaatkan pasangan ABG sebagai tempat untuk pacaran, Jumat (17/6). (Wawan Setiawan/Radar Tegal)-Wawan Setiawan-Radar Tegal

TEGAL.SEJUMLAH pasangan anak baru gede (ABG) usia sekolah ternyata kerap memanfaatkan kawasan Gedung Olahraga (GOR) Wisanggeni, Kecamatan Tegal Timur, yang sepi untuk tempat berpacaran.

Warga sekitar meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal segera menertibkan para ABG di kawasan itu sebelum jadi tempat mesum.

Pengamatan Radar di lokasi, Jumat (17/6) siang, sejumlah pasangan ABG berseragam sekolah tampak asyik berdua-duaan di kawasan GOR Wisanggeni di pintu sebelah utara. Sesekali mereka tampak saling merangkul dan berpelukan. Bahkan ada salah satu siswa lelaki yang tak mengenakan baju seragam terlihat merokok.

Mereka yang berpacaran sebagian ada yang duduk di bawah pohon rindang, di tangga GOR, dan mojok di depan bangunan sebelah lapangan tenis.

 

Mirisnya, siswa perempuan masih mengenakan seragam sekolah. Jika dilihat dari baju atasan seragam Pramuka yang dikenakan, mereka masuh duduk di bangku SMP. Entah dari sekolah mana. Dari dalam, atau luar Kota Tegal.   

Junianto, 52, warga Arum Indah, Kelurahan Randugunting, yang kebetulan sedang joging di GOR Wisanggeni menyayangkan kawasan GOR kini dipenuhi pasangan ABG yang berpacaran.

“Dari tadi saya melihat mereka mojok di tempat cukup sepi untuk bersantai sambil sesekali berpelukan,” katanya, Jumat (17/6).

Menurutnya, pasangan yang datang ke GOR mayoritas pelajar. Mereka masih mengenakan seragam saat berpacaran. Dia minta kepada Pemkot Tegal untuk menyiagakan petugas di tempat itu agar tidak ada ABG yang memanfaatkan tempat umum tersebut sebagai lokasi untuk berbuat mesum.

 

Junianto sebenarnya risih ketika melihat ABG-ABG itu berpacaran di tempat umum seperti GOR Wisanggeni. Menurutnya, GOR merupakan fasilitas umum yang dimanfaatkan untuk semua orang, termasuk anak-anak.

“Kalau anak-anak kecil melihat orang berciuman dan berpelukan kan bahaya,” ujarnya. Dia berharap pemerintah segera menertibkan oknum siswa tersebut dan menyiagakan petugas untuk menjaga kawasan itu.

 

Butuh Perhatian Orang Tua

 

Terpisah, Ketua Relawan Pendidikan Kota Tegal Riyadi KS menyayangkan maraknya siswa yang berapacaran di GOR Wisanggeni. Harus ada peran dari orang terdekat, yakni orangtuanya.

 

 

"Saya melihat ada peran yang kurang dari orang tua saat ini. Saya berharap orang tua tidak menutup mata dan abai kepada anak-anaknya," kata Riyadi, Jumat (17/6).

 

 

Maka dari itu, lanjut Riyadi, komunikasi yang dibangun di dalam sebuah keluarga harus melibatkan anak. Semakin komunikasi serta perhatian yang diberikan cukup, maka anak bisa terhindar dari keinginan berbuat negatif.

 

"Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. Awasi dari jam berapa mereka keluar. Mereka juga harus dijaga untuk tidak terjerumus ke tempat lebih buruk," ucapnya. (wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar tegal