Tarif Sedot WC Milik Pemkot Magelang Diklaim yang Termurah, Mau Coba?
LIMBAH. Teknis pengolahan limbah domestik di IPLT Kota Magelang berada di ruang terbuka agar terkena sinar matahari secara langsung.(foto : wiwid arif/magelang ekspres)-Pemkot Magelang-Magelangekspres.com
MAGELANG, Pemkot Magelang memaksimalkan potensi pendapatan daerah. Salah satu sumber pendapatan yang dilirik adalah pembuangan limbah tinja dan cair domestik. Nantinya, pembuangan limbah cair akan terpusat di Instalasi Pembuangan Limbah Tinja (IPLT) milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) di Kampung Dumpoh, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara.
Saat ini, penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Limbah Domestik memasuki tahap akhir. Baik Pemkot maupun DPRD sama-sama punya semangat untuk segera menuntaskan persoalan sanitasi dan kebersihan lingkungan.
Penyusunan Raperda ini ditengarai karena kesadaran masyarakat untuk mengelola limbah tinja dengan benar masih rendah. Dengan adanya Peraturan Daerah, maka dipastikan izin mendirikan bangunan (IMB) tidak akan keluar tanpa rekomendasi kelayakan pengelolaan limbah tinja.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) VI DPRD Kota Magelang, Tyas Anggraeni Bekti Prasetyo mengatakan, anggota dewan memandang urgensi standardisasi pengelolaan limbah domestik. Hal itu juga mendorong Kota Magelang menuju Kota Cerdas atau Smart City.
"Dengan adanya Perda Limbah Domestik, maka pengenaan retribusi limbah tinja bisa diterapkan. Ini juga membantu pendapatan asli daerah (PAD), sekaligus mendorong masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," kata Tyas, kemarin.
Meski demikian, biaya retribusi sedot tinja yang dijalankan IPLT Kota Magelang dipastikan yang paling murah, sehingga bisa menjangkau warga kalangan menengah ke bawah. Soal penentuan tarif ini juga sudah dibandingkan dengan daerah lain, dan diklaim menjadi yang paling kecil retribusinya.
”Termasuk dengan perusahaan swasta yang iklannya banyak tertempel di pohon peneduh, tarif sedot WC punyanya Pemkot Magelang adalah yang termurah. Hanya Rp170 ribu, septic tank bisa difungsikan untuk 3-5 tahun ke depan,” jelasnya.
Anggota Pansus VI lainnya, Irina menuturkan, penting bagi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengelola limbah domestik dengan baik dan benar. Ia berharap, adanya Perda Limbah Tinja menjadi parameter khusus DPUPR sebelum mengeluarkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sebagai syarat memproses IMB.
”Dengan ketentuan ini saya yakin, pembuatan septic tank berjenis kedap air akan semakin banyak. Ini juga memengaruhi kualitas air tanah kita sehingga tidak tercemar bakteri e-coli,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) IPLT Kota Magelang, Budiyono menyebut, partisipasi masyarakat memanfaatkan jasa sedot WC dan IPLT diakui memang masih sangat rendah. Dari tiga armada pengangkut tinja IPLT, hanya satu unit saja yang rata-rata beroperasi setiap hari.
”Tidak tentu. Kadang sehari sekali. Kadang ada 7 kali. Kadang juga tidak mengambil sama sekali. Sampai sekarang, baru 1.400-an dari total 40.000 rumah tangga (di Kota Magelang) yang jadi langganan tetap kami,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, teknis pengelolaan limbah tinja harus melalui beberapa tahapan. Awalnya tinja yang datang dialirkan ke screen filter untuk menyaring kotoran dari limbah selain tinja. Setelah itu tinja dialirkan ke Sump Pit.
”Mobil tinja datang lalu itu screen filter menyaring limbah yang tadinya ada pasir, baju-baju, plastik dipisahkan,” ucapnya.
Limbah akan mengering dalam waktu 15 hari di area terbuka. Meski berada di kolam terbuka, namun Budiyono mengaku bahwa limbah domestik tidak menimbulkan bau.
”Asalkan teknis sedotnya dilakukan dengan benar. Misalnya, tiap septic tank yang disedot itu tidak semuanya diambil. Disisakan sekitar 1 meter kedalaman, untuk menghindari lumpur dan pasir. Setelah kering, limbah dipindahkan, dan bisa dimanfaatkan untuk kompos tanaman. Warga yang tertarik silakan mengambil kompos gratis di IPLT,” pungkasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com