Agar Panen Tembakau Melimpah, Masyarakat di Temanggung Melakukan Tradisi Ini
WIWIT TEMBAKAU. Bupati Temanggung M Al Khadziq memulai tradisi Wiwit Tembakau di lereng Gunung Sumbing, Rabu (3/8). (foto:Setyo wuwuh/temanggung ekspres)-Petani Tembakau-Magelangekspres.com
TEMANGGUNG - Petani tembakau di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Desa Pagergunung Kecamatan Bulu melakukan tradisi Wiwit Tembakau menjelang panen raya 2022. Dengan tradisi dan doa bersama ini petani berharap rezeki berlimpah dari hasil panen raya tahun ini.
"Tradisi wiwit tembakau ini memang sudah dilakukan turun-temurun oleh petani tembakau saat menjelang panen raya," kata Bupati Temanggung M Al Khadziq usai Wiwit Tembakau di desa setempat, Rabu (3/8).
Bupati mengatakan, saat musim tanam hingga beberapa pekan lalu, petani masih dibuat cemas, lantaran intensitas hujan masih tinggi.
Namun sekarang lanjut Bupati, cuaca dalam beberapa pekan terakhir ini sudah semakin membaik, curah hujan sudah mulai berkurang.
"Saat panen raya tembakau sangat butuh terik matahari, sehingga tembakau bisa kering dalam satu hari dan kualitasnya akan sangat bagus. Saat ini saja kualitas tembakau sudah bagus kadar nikotinnya sudah cukup banyak seiring dengan membaiknya cuaca kali ini," jelas Bupati.
Pada panen raya tembakau tahun ini, Bupati berharap para petani di Kabupaten Temanggung untuk menjaga kualitas tembakau dengan tidak mencampurkan tembakau daerah lain.
"Dengan kualitas tembakau bagus, mudah-mudahan harganya nanti juga bagus," harap Bupati.
Tradisi Wiwit tembakau ini juga sudah dilakukan petani di lereng gunung Prau di Kecamatan Tretep, Gunung Sindoro di Kecamatan Bansari dan saat ini digelar di lereng Gunung Sumbing.
Khadziq menyampaikan hari ini dilaksanakan upacara wiwit tembakau di lereng Gunung Sumbing, dalam kegiatan ini petani memohon dan berdoa kepada Allah agar penen tembakau tahun ini mendatangkan rezeki yang banyak bagi para petani.
"Secara adat memang petani tembakau mempunyai ritual dan tradisi khas yaitu wiwit tembakau untuk berdoa dan mencari barokah supaya pertanian tembakau bisa jadi rezeki yang banyak dan barokah," katanya.
Bupati menambahkan, tradisi Wiwit tembakau ini puncaknya akan digelar bersama-sama di alun-alun Temanggung, semua petani dari ketiga lereng gunung akan turun bersama-sama melakukan tradisi Wiwit Tembakau.
"Pada puncaknya nanti pada 21 Agustus 2022 dilakukan wiwit tembakau di Alun-alun Temanggung, di mana para petani dari tiga gunung tersebut akan berkumpul untuk berdoa, semoga panen tembakau ini benar-benar jadi rezeki yang barokah, yang melimpah buat seluruh masyarakat," katanya.
Dahono salah satu petani tembakau mengatakan, biasanya tradisi Wiwit tembakau ini hanya dilakukan secara individu oleh petani. Saat ini memang sengaja digelar bersama dengan harapan panen raya tahun ini bisa lebih berpihak ke petani.
"Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, petani selalu kalah karena harga jual tembakau sangat rendah, semoga saja tahun ini bisa lebih baik dengan harga tembakau yang semakin membaik," harapnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com