Kuda Lumping hingga Topeng Ireng Sedot Ribuan Pengunjung Pawai Seni Merdeka Temanggung

Kuda Lumping hingga Topeng  Ireng Sedot Ribuan Pengunjung Pawai Seni Merdeka Temanggung

Pawai Seni Merdeka menarik animo ribuan masyarakat Kabupaten Temanggung yang memadati ruas-ruas jalan utama di jantung kota, Kamis (18/8/2022). Foto: rizal ifan chanaris.--

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DIDWAY.IDSeolah mengobati dahaga akan hiburan, Pawai Seni Merdeka yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke-77 mampu menyedot animo ribuan masyarakat di Kabupaten Temanggung. Sepanjanh ruas-ruas jalan utama di jantung kota tampak penuh sesak oleh para penonton yang datang dari berbagai penjuru wilayah, Kamis (18/8/2022) pagi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung, Saltiyono Atmaji menyebut, terdapat sedikitnya 20 kelompok kesenian dari 20 kecamatan yang unjuk kebolehan di hadapan para penonton dalam acara kali ini.

Mulai kuda lumping, topeng ireng, reog, bangilun, dan lain sebagainya. Selain sebagai bentuk dan upaya merawat khasanah seni budaya lokal, even kali ini juga sebagai wujud memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77.

“Ini juga sebagai komitmen pemerintah daerah dalam nguri-uri budaya dan memanifesrasikan kekayaan khasanah seni yang sampai sejauh ini masih adi luhung di Kabupaten Temanggung,” jelasnya.

Lukman Sutopo, salah seorang budayawan mengaku saat ini diperlukan sebuah komitmen nyata dalam upaya seluruh pihak untuk terus melestarikan seni, adat dan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Menurutnya, budaya adalah salah satu jati diri bangsa yang melekat secara erat di bumi nusantara sejak berabad-abad lampau. 

“Para generasi muda atau milenial perlu diperkenalkan dengan apa sejatinya seni dan budaya lokal sebagai kekayaan daerah, khususnya Kabupaten Temanggung. Harus ada rantai keterikatan dari generasi ke generasi agar budaya kita terus lestari,” harapnya.

Budiman Arbiyanto (35), salah seorang penontong asal Kecamatan Jumo mengaku cukup senang akhirnya pawai budaya seperti ini kembali digelar usai vakum akibat hantaman pandemi Covid-19 selama beberapa tahun terakhir.

“Pawai budaya ini adalah obat bagi masyarakat yang sudah haus akan tontonan dan hiburan. Luar biasa sekali meski harus berdesak-desakan untuk bisa menonton penampilan para seniman Temanggung,” tukasnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: