Nusantara United Tahan Imbang PSIM Jogja
TANPA GOL. Skor 0-0 terjadi saat Nusantara United meladeni perlawanan PSIM Jogjakarta di laga kedua Liga 2 Grup B di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, Senin (5/9).(foto : wiwid arif/magelang ekspres)--Magelangekspres.com
MAGELANG UTARA , MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID– Nusantara United NU FC gagal meraih poin penuh saat menjamu PSIM Jogjakarta di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, Senin (5/9).
Tim debutan asal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tersebut, hanya memperoleh hasil imbang tanpa gol.
Dengan begitu, Nusantara United masih belum bisa melompat ke posisi 5 besar klasemen Liga 2 Grup B. Anak asuh Slamet Riadi itu punya selisih 5 poin dari pemuncak klasemen sementara, yaitu Persijap Jepara.
”Hasil ini belum sesuai harapan. Tapi saya tetap mengapresiasi dan memuji daya juang para pemain. Mereka tampil ngotot dan penuh semangat. Berbeda saat laga pertama lalu melawan Persipa Pati,” ujar Pelatih NU FC, Slamet Riadi, usai laga.
Ia menilai, pemain depan NU FC belum mampu menunjukkan ketajamannya merobek gawang lawan. Padahal, di laga melawan PSIM Jogjakarta, beberapa peluang berhasil diciptakan.
”Pada babak kedua kondisi di depan, striker kita agak kurang. Fisiknya yang belum prima. Karena tetap kendala kita di stiker yang kurang juga untuk hari ini,” katanya.
Striker Ilham Fathoni tidak dapat diturunkan pada pertandingan tersebut. Sebagai gantinya, pemain bernomor punggung 11, Arianto diturunkan sebagai starter.
Arianto sempat bermain baik pada babak pertama. Namun karena khawatir terkena kartu kuning, Slamet Riadi kemudian menggantinya dengan Sunawan Rusni pada babak kedua.
Namun, masuknya Sunawan Rusni menggantikan posisi Arianto tidak membuat serangan Nusantara menjadi lebih tajam. Sunawan sering kalah sprint melawan para pemain belakang PSIM.
Pada laga itu, Nusantara United tampil menyerang. Beberapa kali sempat mengancam gawang PSIM yang dijaga Moch Sendri Johansyah. Namun peluang belum mampu dikonversikan menjadi gol.
“Tapi permainan anak-anak berbeda. Para pemain belakang disiplin menjaga zona, meskipun kita tidak memasang defensif total,” ungkapnya.
Beberapa kali, bek kanan, Aidil Usman Diara dan dan bek kiri, Andrian Oriza Eka Putra berhasil membendung serangan PSIM dari area sayap. Roni Fatahilah dan Habel Boas Inzaghi Isir bermain lugas menjaga zona tengah pertahanan Nusantara.
“Anak-anak sudah lebih mau berjuang. Mau lebih agresif. Tidak mau kalah satu lawan satu terutama di lini sayap. Terutama untuk pemain bawah kita, disiplin luar biasa,” kata Riadi.
Sementara, Pelatih PSIM Jogjakarta, Imran Nahumarury meminta maaf, karena gagal mempersembahkan kemenangan pada hari ulang tahun mereka. Skuad asuhan pelatih harus puas berbagi satu poin dengan Nusantara United.
Imran mengaku kesulitan membongkar pertahanan Nusantara United yang menerapkan complete defense. Berkali-kali pelatih menginstruksikan mengubah pola permainan di lapangan, namun strategi itu nyatanya tidak berbuah manis.
“Kita tahu Nusantara United bermain complete defense. Itu yang membuat saya beberapa kali mengubah taktik, sehingga beberapa peluang bisa kita ciptakan,” ujarnya.
Pada babak pertama, PSIM menerapkan pola bertahan dengan menempatkan dua gelandang bertahan, Syarif Wijianto dan Izmy Yaman Hatuwe. Lantas, pada babak kedua, taktik diubah dengan menempatkan gelandang sayap Hapidin dan Sugiyanto Bitul Rohman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com