Di Wonosobo Kembali Longsor, Jalur Utama Menuju Kecamatan Watumalang Dialihkan

 Di Wonosobo Kembali Longsor, Jalur Utama Menuju Kecamatan Watumalang Dialihkan

LONGSOR. Badan jalan kabupaten yang melintas Dusun Sumber Desa Lumajang Watumalang kembali longsor.(foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--Magelangekspres.com

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Di dera hujan deras dalam sepekan, badan jalan kabupaten yang melintas Dusun Sumber Desa Lumajang Watumalang kembali longsor. Padahal badan jalan tersebut sedang dalam perbaikan setelah tiga tahun silam mengalami hal serupa.

Longsor terjadi pukul 11.00 WIB, kemarin. Tidak ada korban dalam peristiwa itu, namun pemerintah kecamatan bersama dengan tims SAR BPBD, disperkimhub dan pihak kepolisian, terpaksa melakukan penutupan akses jalan. Pasalnya, jalan tidak memungkikna dilalui kendaraan roda empat.

“Longsor di lokasi yang sama, dulu pernah longsor di situ, jalan penghubung Binangun-Watumalang, tepatnya di Desa Lumajang, untuk keamanan pengguna jalan, sementara jalur dialihkan,” ungkap kepala BPBD Wonosobo, Bambang Tri.

Menurutnya, longsor dipicu oleh hujan deras selama beberapa hari yang menerjang wilayah Kecamatan Watumalang, diduga air hujan menggerus tebing jalan di lokasi kejadian yang masih dalam tahap perbaikan.

“Kami menduga karena tebing jalan itu terkikis, dan akhirnya longsor, kedalaman longsor mencapai puluhan meter,” katanya.

Diakui bahwa sejumlah jalur di wilayah Kecamatan Watumalang masuk kategori rawan longsor. Salah satunya di Desa Lumajang, Kuripan, Bianguna, Mutisari dan juga Bumiroso. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan juga relawan bencana Watumalang untuk aktif melakukan pemantauan.

“Sudah mulai masuk penghujan, kita akan kembali gerakkan relawan untuk melakukan deteksi dini, khususnya yang masuk wilayah rawan bencana kategori merah,” ucapnya.

Selain itu, Bambang akan terus melakukan update cuaca yang bersumber dari BMKG untuk disampaikan kepada seluruh pemerintah kecamatan dan desa di Wonosobo, dengan harapan mereka bisa mendeteksi lebih awal kondisi cuaca termasuk curah hujan yang akan turun di wilayah mereka.

“Update terbaru terkait kondisi cuaca secara harian akan kami sampaikan via media sosial, biar terbentuk kewaspadaan dini,” katanya.

Kejadian longsor di Wonosobo menjadi bencana alam tertinggi dibandingkan dengan bencana yang lain. Hal tersebut lantaran kabupaten dingin ini memang berkontur pegunungan dan perbukitan, sehingga harus waspada.

“Melalui berbagai kesempatan kita lakukan edukasi dan mitigas kepada warga agar mereka memahami dan sadar posisi tempat tinggal serta apa yang harus dilakukan,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com