Dampak Tragedi Kanjuruhan, Laga PSIW - Persibas Ditunda

Dampak Tragedi Kanjuruhan, Laga PSIW - Persibas Ditunda

PERSIBAS. Laga lanjutan PSIW Wonosobo versus Persibas Banyumas pada Liga Jateng ditunda. (foto : Agus Supriyadi/Wonosobo ekspres)--Magelangekspres.com

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID-Laga lanjutan PSIW Wonosobo versus Persibas Banyumas pada Liga Jateng ditunda. Menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang Jatim yang menewaskan 174 suporter. Big Match tersebut rencananya digelar Minggu (2/10) sore di Stadion Soemitro Kolopaking Banjarnegara.

“Penundaan dilakukan hingga satu minggu kedepan sambil menunggu jadwal baru dari Asprov PSSI Jateng,” ungkap Manager Tim PSIW Sukamto AS.

Kepastian penundaan laga yang siap digelar jam 15.00 WIB itu, berdasarkan surat pemberitahuan dari Asprov Jateng No : 436/PSSI-JTG/X/2022, dibacakan Ketua Panpel Askab PSSI Wonosobo, Sunyono didampingi Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, SIK MH.

Berdasarkan surat dari Asprov PSSI Jateng, perihal arahan Presiden RI atas kejadian tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang Jatim dan emergency meeting Komisi Eksekutif Asprov PSSI, maka semua laga Counterpain Liga 3 Jateng ditunda.

Menurutnya, tim, official dan suporter sudah tiba di stadion banjarnegara untuk menjamu Persibas Banyumas. Namun tiba tiba muncul jelang pertandingan surat dari Asprov terkait penundaan. PSIW  telah  menerima keputusan dari Asprov PSSI Jateng. Meski sebelumnya, Panpel PSIW yang menggelar pertandingan home, sudah siap menggelar laga, baik dari sisi teknis dan pengamanan sepanjang pertandingan.

“Kami tentu kecewa tapi juga bisa memahami dan menerima keputusan penundaan pertandingan. Sebagai tuan rumah, panpel PSIW telah mempersiapkan segala sesuatunya. Laga tinggal kick off, tapi gagal digelar karena ada penundaan,” katanya.

Sementara itu, Head Coach Persibas Banyumas Ispriyanto menyebut kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang merupakan peristiwa luar biasa dan di luar dugaan. Karena itu, penundaan pertandingan antara PSIW-Persibas sebagai bentuk empati dan solidaritas di dunia sepakbola.

“Sepakbola itu menyangkut banyak pihak. Yakni pelaksana pertandingan, pemain, pelatih, official, aparat keamanan dan suporter. Semua pihak harus membangun sportifitas agar perhelatan sepakbola berjalan aman dan kondusif,” tandasnya.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, SIK MSi memahami kebijakan tersebut demi situasi daerah yang lebih kondusif dan bentuk solidaritas atas peristiwa yang menimpa sejumlah suporter usai laga Liga 1 BRI antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya.

"Meski akhirnya ditunda, pada prinsipnya aparat kepolisian dari Polres Banjarnegara sudah siap mengamankan pertandingan antara Persibas dan PSIW. Suporter dari dua tim yang sudah berkumpul di luar stadion saya minta pulang dengan tertib ke daerah masing-masing," pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com