Cegah Kenakalan Remaja, Optimalkan Peran Keluarga dan Masyarakat

Cegah Kenakalan Remaja, Optimalkan Peran Keluarga dan Masyarakat

Kabid pengendalian penduduk dan keluarga berencana (PPKB) Kota Magelang, Danang Susilandono.(foto : ika zahara/magelang ekspres )--Magelangekspres.com

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Usia remaja diperlukan asupan moral dan mental yang baik. Hal itu sebagai fondasi awal, agar mereka terhindar dari segala perilaku negatif.

Demikian disampaikan Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMP4KB) Kota Magelang Danang Susilandono, Senin, 31 Oktober 2022.

Ia mengatakan bahwa  Generasi Z (Gen Z) menjadi tolak ukur bagi kemajuan Indonesia. Remaja merupakan fase dalam kehidupan yang sangat produktif dalam segala aspek, baik dalam mengukir prestasi hingga krisis moral.

“Setiap remaja sangat dibutuhkan keyakinan dasar atau fondasi perkembangan sejak dini,” kata Danang.

Dia menegaskan kenakalan remaja tidak melulu akibat pergaulannya di sekolah atau masyarakat. Sebab, masa remaja memang waktu untuk menggali informasi sedalam-dalamnya, dalam proses ini dibutuhkan peran utama dari keluarga.

“Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantoro juga menggagas bahwa ada tri pusat pendidikan, yang pertama keluarga yang kedua masyarakat dan yang terakhir baru di sekolah. Persentase anak menghabiskan waktunya paling sedikit itu di sekolah. Jadi tidak adil lah kalau ada permasalahan pada anak selalu yang disudutkan adalah sekolah," ujarnya.

Pemahaman dasar terkait pemberian perhatian kepada anak dari orangtua, menurutnya, perlu ditekankan. Namun, beberapa orangtua terlalu mengandalkan pihak ketiga yaitu sekolah.

“Masih banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa peran keluarga dan masyarakat memiliki daya sumbang cukup besar dalam pola pikir anak-anak hingga remaja,” ungkapnya.

Dia menyebut, para orangtua di Kota Magelang sendiri sejauh ini belum mampu memerankan dengan sempurna. Hal itu terlihat dari kepedulian terhadap remaja yang masih minim.

“Orangtua sejauh ini belum menjalankan perannya sebagai pusat pendidikan kedua,” imbuhnya.

Menurutnya, setiap remaja ingin diberi ruang ekspresi. Namun banyak masyarakat kota yang lebih mementingkan urusannya daripada kepada anak-anaknya.

“Tidak semua remaja memiliki pemikiran yang matang, di titik inilah kenakalan remaja timbul dan menjalar,” paparnya.

Oleh karena itu, DMP4KB berupaya melaksanakan program salah satunya Bina Keluarga Remaja. Ini bertujuan untuk memfasilitasi keluarga yang mempunyai anak usia remaja.

“Lewat upaya ini diharapkan pemahaman tumbuh kembang anak lebih optimal,” pungkasnya. (mg1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com