Puluhan Anak TK dan SD Borobudur Diajak Lestarikan Seni Wayang
BUDAYA. Anak-anak usia dini diajak mempelajari seni perwayangan di Borobudur, Kabupaten Magelang, dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional, 7 November 2022.(foto : ika zahara/magelang ekspres)--Magelangekspres.com
KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Bertepatan dengan Hari Wayang Nasional 7 November 2022, World Wayang Way (WWW) Borobudur mengadakan workshop wayang bagi anak-anak TK dan SD di Kampoeng Semar Borobudur. Mereka dimbimbing oleh Ki Yuli Iswanto.
Workshop wayang ini merupakan bagian dari rangakaian acara WWW Borobudur yang berlangsung dari tanggal 6-7 November 2022.
Penyelenggara dan pencetus WWW Borobudur, Eko Suyoto mengatakan workshop ini bertujuan untuk mengenalkan wayang sedari dini kepada anak-anak. Sebanyak 70 anak-anak di Kecamatan Borobudur turut meramaikannya.
"Pengenalan wayang kepada anak ini dengan cara menggambar wayang. Sasaran kita adalah anak-anak dan pemuda walaupun nantinya hanya satu atau dua anak yang memang benar-benar mau bergabung melestarikan wayang," katanya, Senin, 7 November 2022.
Ki Yuli Iswanto bersama dalang muda Lingga Syarifudin membersamai anak-anak dalam workshop tersebut. Ki Yuli menuturkan anak-anak dalam mempelajari wayang sangat antusias.
"Tidak semata seni rupanya saja yang kita berikan, melainkan nilai-nilai luhur yang ada pada wayang itu. Kami bersyukur sekali bisa membersamai WWW Borobudur ini yang sudah kurang lebih 5 tahun berjalan selalu terlibat," tutur Ki Yuli Iswanto.
Dirinya berharap dengan adanya peringatan Hari Wayang ini khususnya pemuda mempunyai tekad untuk mengenal dan memelihara seni tradisi warisan budaya.
"Karena dalam seni budaya seperti tari, wayang, ketoprak, dan lainnya itu bukan semata-mata karena nilai pertunjukannya saja tapi ada tuntunan nilai filosofi. Di dalam budaya ini ada nilai yang membentuk karakter apalagi sangat banyak sekali ajaran amal makruf nahi mungkar,” imbuhnya.
Dalang muda, Lingga Syarifudin, juga mengutarakan kelibatan dirinya dalam WWW Borobudur. Dalam membersamai anak-anak mempelajari wayang ia berusaha membuat anak-anak nyaman.
"Pasti harus ada perhatian khusus ya, ada juga anak yang nangis lalu ada tiga anak berani untuk mencoba natah wayang. Setidaknya mereka tahu dasarnya," ujarnya.
Ia berharap anak-anak muda bersemangat dalam mengenal kesenian. Karena tidak ada lagi yang diharapkan dari lestarinya kesenian, khususnya wayang selain dari semangat para pemuda. (mg1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com