Purworejo Book Fair Dongkrak Minat Baca Pelajar dan Anak-Anak
LIHAT BUKU. Sejumlah pelajar elihat-lihat buku saat mengunjungi Purworejo Book Fair di halaman Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo, kemarin.(foto : Eko Sutopo/Purworejo Ekspres)--Magelangekspres.com
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Kabupaten Purworejo menggelar pameran buku bertajuk "Purworejo Book Fair" untuk mendongkrak minat baca masyarakat, khususnya pelajar dan anak-anak, yang dewasa ini kian merosot.
Pameran yang juga dilaksanakan dalam rangka Gerakan Nasional Pembaca ini menghadirkan 4 penerbit selama 3 hari, Jumat-Minggu (18-20/11), di halaman Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo.
Pameran dibuka oleh Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, dihadiri Kepala Dinpusip, Eni Sudiyati, Bunda Literasi Purworejo, Fatimah Verena Prihastyari, jajaran DPRD Purworejo, serta tamu undangan lain. Selain pameran buku, Purworejo Book Fair juga menampilkan sejumlah lapak kuliner dan produk UMKM Purworejo.
Wabup Yuli Hastuti mengungkapkan, pada tahun 2017 silam UNESCO menyebutkan bahwa Indonesia menduduki urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, yakni hanya 0,001 persen, yang berarti setiap seribu orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.
“Namun, pada tahun 2021, Perpustakaan Nasional telah melakukan pemetaan kondisi kegemaran membaca di Indonesia. Lewat kajian kegemaran membaca masyarakat Indonesia yang mencakup 34 provinsi di Indonesia, nilai tingkat gemar membaca masyarakat Indonesia pada 2021 mencapai angka 59,52,” ungkapnya.
Menurut Wabup, Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo sekarang mengalami perkembangan sangat pesat dan terus memperbaiki diri untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang semakin baik kepada masyarakat. Salah satunya dan sangat membanggakan telah dibangunnya gedung layanan perpustakaan, yang diresmikan oleh Kepala Perpustakaan Republik Indonesia beberapa waktu lalu.
"Kita wajib bersyukur, tidak semua kabupaten/kota mempunyai gedung perpustakaan, bahkan setingkat provinsi pun belum tentu punya. Mengingat perjuangan untuk membangun gedung yang mewah seperti sekarang ini membutuhkan perjuangan dan perjalanan waktu yang panjang tidak hanya 5-10 tahun, tapi berpuluh-puluh tahun," ungkapnya.
Menurut Fatimah Verena Prihastyari, Purworejo Book fair juga turut mendukung program Pemerintah Kabupaten Purworejo yakni Tresno Purworejo Larisi Purworejo.
"Karena juga ada penerbitnya dari Purworejo juga kan," sambungnya.
Berdasarkan pengamatannya, antusiasme pengunjung sudah sangat baik. Khususnya pengunjung dari kalangan anak-anak dan pelajar.
"Dari pengunjungnya juga sudah melimpah juga, karena mungkin ini dikomunikasikan dengan sekolah-sekolah jadi harapannya anak sekolah juga hadir disini untuk nantinya bisa membeli buku atau membaca, memperkenalkan bahwa Arpusda ini juga untik komunitas pegiat literasi juga," paparnya.
Sementara itu, Eni Sudiyati menjelaskan bahwa pamrean digelar selama 3 hari dan dibuka mulai pagi hingga malam hari. Event ini juga diisi lomba mewarnai, lomba bercerita tingkat SD, pemilihan duta baca, lomba video profil perpustakaan, pelatihan membuat sandal, dan pelatihan public speaking.
"Ada 3000-an yang punya perpustakaan kalau yang dijual di book fair banyak, ada 4 penerbit," ungkapnya. (top)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com