Puluhan Desa di Purworejo Terima Sertifikat Bebas BAB Sembarangan
![Puluhan Desa di Purworejo Terima Sertifikat Bebas BAB Sembarangan](https://magelangekspres.disway.id/upload/9387b0d9be4bd88661a386beeea76f83.jpg)
SERAHKAN. Wabup Yuli Hastuti saat menyarahkan sertifikat ODF kepada perwakilan desa. (foto : Lukman Hakim/Purworejo Ekspres)--Magelangekspres.com
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Sebanyak 71 desa/kelurahan di Kabupaten Purworejo menerima sertifikat Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Penyerahan sertifikat dilakukan oleh Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH, di Pendopo Agung Kabupaten Purworejo, Kamis, 15 Desember 2022.
Wabup menyampaian bahwa dalam rangka memperkuat budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit berbasis lingkungan, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
"STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan" jelasnya.
Dikatakan, terdapat lima tujuan yang ingin dicapai dalam STBM, yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), Cuci Tangan Pakai sabun (CTPS), pengelolaan air minum dan makanan yang aman, pengelolaan sampah dengan benar, serta pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman.
Selanjutnya Wabup menambahkan, dari 35 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Purworejo berada di posisi ke-32.
"Saya berharap, masyarakat tetap semangat dan memiliki motivasi yang tinggi, sehingga segera terwujud Kabupaten Purworejo ODF menuju masyarakat Purworejo yang sehat, " pesannya.
Di sisi lain Kepala Dinas Kesehatan dr Sudarmi MM menambahkan, kegiatan ini merupakan apresiasi kepada desa/kelurahan yang telah melaksanakan ODF di tahun 2022.
Pada awal tahun 2022 Kabupaten Purworejo merupakan satu dari 10 kabupaten/kota yang belum ODF, akan tetapi pada akhir tahun 2022 tinggal 6 kabupaten/kota yang belum ODF.
Lebih lanjut dijelaskan, desa/kelurahan di Kabupaten Purworejo yang sudah ODF sebanyak 322, sedangkan 172 desa belum ODF dan akan diselesaikan di tahun 2023.
“Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh lingkungan genetik, perilaku, dan fasilitas pelayanan kesehatan. Penyakit yang di pengaruhi oleh lingkungan kesehatan terutama yang terkait dengan ODF di antaranya likoui, diare, hepatitis B dan leptosipinosis,” tandasnya. (luk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com