Cara Dinkes Kota Magelang Cegah Stunting, Bagikan Ribuan Susu

Cara Dinkes Kota Magelang Cegah Stunting, Bagikan Ribuan Susu

Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Magelang, Heni Yuniarti.(foto : larasati putri/magelang ekspres)--magelang ekspres

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Stunting atau gangguan pada perkembangan gizi anak, terus diupayakan pemerintah untuk mencegahnya. Salah satunya, bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang yang memiliki strategi membagikan ribuan susu gratis kepada para ibu hamil dan anak-anak.

Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi, Heni Yuniarti, mengatakan, Dinkes Kota Magelang telah menyelesaikan program pemberian susu bagi anak anak dan ibu hamil. Program ini sudah dijalankan 100 persen sejak awal Desember 2022 lalu.

Kegiatan ini dimulai dari usulan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang diajukan ke Dinkes Kota Magelang, karena kami juga mendukung penuh percepatan stunting di Kota Magelang tentu kami realisasikan usulan tersebut,” kata Heni saat ditemui di kantornya, Selasa 27 Desember 2022.

Ia turut menyebutkan, Dinkes Kota Magelang telah mendistribusikan susu untuk anak-anak dan ibu hamil yang terindikasi dengan pola stunting di seluruh Kota Magelang.

Ribuan dus susu tersebut telah disalurkan kepada masing-masing RT untuk dibagikan kepada keluarga yang telah masuk ke daftar catatan dengan ciri-ciri mengarah ke stunting.

“Kami mendistribusikan sekitar 5.000-an untuk seluruh anak yang mengalami atau bergejala stunting dan kurang lebih sekitar 1400-an untuk ibu hamil,” tambahnya.

Menurutnya, kondisi kurangnya gizi yang seimbang selama masa perkembangan anak akan menghambat tumbuh kembang secara maksimal dan optimal.

“Kita bagikan sekitar 3 dus susu SGM Optigrow per anak untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisinya, kandungannya pun beda dengan susu formula biasa, sasarannya untuk anak anak berusia 6 tahun ke atas karena usia 0-5 tahun harus mendapatkan asi eksklusif,” ujar Heni.

Ia berharap, dengan adanya stimulus melalui pemberian susu dapat digunakan sebagai upaya dalam menekan target angka stunting di Kota Magelang yang dari 13,3 persen menjadi 11,7 persen.

“Semoga masyarakat menaruh perhatian lebih terhadap stunting, masyarakat menjadi lebih peka dan dapat mempersiapkan kebutuhan gizi untuk mengurangi kejadian stunting,” pungkasnya. (mg4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com