Pilih Sedekah yang Pahalanya Mengalir Terus, Walaupun Orang yang Sedekah Telah Mati
Ilustrasi--
MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Banyak macam sedekah yang bisa kita lakukan dalam mendulang pahala yang sebesar-besarnya dari Allah Ta'ala. Sedekah tidak hanya sebatas memberikan harta benda kekayaan yang kita miliki. Namun cakupannya lebih luas yakni setiap kebaikan yang kita lakukan adalah sedekah. Amalan baik kepada Allah seperti berdzikir dan berdoa, kepada Rasulullah seperti bersholawat, menjalankan sunahnya, kepada sesama manusia seperti membantu meringankan beban, membantu yang kesulitan dan perbuatan baik lainnya.
Namun kita harus cerdas untuk memilih jenis sedekah, diantaranya sedekah yang pahalanya terus mengalir walaupun pemberi sedekah telah meninggal dunia. Ini jenis sedekah yang dikenal dengan sebuta amal jariyah atau sedekah jariyah. Yakni amalan yang terus mengalir pahalanya walaupun orang yang memberikan sedekah telah meninggal dunia. Amalan tersebut akan terus mengalirkan pahala bagi orang yang bersedekah selamacyang sedekahkan itu masih bermanfaat.
Ada sejumlah hadits menyebutkan hal itu :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim, no. 1631)
Yang dimaksud dalam hadits adalah tiga amalan yang tidak terputus pahalanya :
1. Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.
2. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.
3. Anak yang sholeh karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
“Sesungguhnya yang didapati oleh orang yang beriman dari amalan dan kebaikan yang ia lakukan setelah ia mati adalah :
1. lmu yang ia ajarkan dan sebarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: