Karang Taruna Jampirejo Temanggung Lestarikan Permainan Tradisional Lewat lomba Lato-Lato

Karang Taruna Jampirejo Temanggung Lestarikan Permainan Tradisional Lewat lomba Lato-Lato

Keseruan peserta mengikuti lomba lato-lato yang di gelar di Kelurahan Jampirejo pada Minggu, 15 Desember 2023. Foto: huniwejang/magelangekspres--magelang ekspres

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Siapa yang tidak kenal dengan lato-lato, permainan tradisional yang tengah digandrungi oleh seluruh kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Fenomena permainan lato-lato yang tengah viral di media sosial terutama tiktok tersebut juga mulai menjamur di Kabupaten Temanggung. Guna mewadahi hal tersebut, Karang Taruna Tunas Muda Jampirejo menggelar perlombaan lato-lato yang diikuti oleh 50 peserta anak usia sekolah dasar bertempat di Kelurahan Jampirejo pada Minggu, 15 Januari 2023 kemarin.

Demam lato-lato tampaknya terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia termasuk juga di Kabupaten Temanggung. Hal itu terbukti dengan banyak dijumpainya orang yang memainkan permainan tradisional tersebut hampir di setiap tempat dan di setiap kesempatan. Viralnya permainan tersebut membuat pemuda Kelurahan Jampirejo yang tergabung dalam Karang Taruna Tunas Muda berinisiatif menggelar lomba lato-lato dengan maksud memberikan wadah untuk mengekspresikan permainan lato-lato khususnya untuk anak usia sekolah dasar. 

Ketua Karang Taruna Tunas Muda Jampirejo, Ardiyan Pamungkas mengatakan lomba lato-lato ini sebagai penjabaran dari program Anak Bangsa Culture Competition yang dimana menjadikan permainan lato-lato sebagai salah satu kompetisi dalam program tersebut.

“Awalnya saya melihat banyak anak-anak yang gemar bermain lato-lato, tetapi belum ada wadah untuk mengekspresikan. Kebetulan dari karang taruna ada program Anak Bangsa Culture Competition jadi kami berfikir untuk menjadikan permainan lato-lato menjadi salah satu kompetisi di program tersebut,” ujar Ardi pada wartawan Minggu, 15 Januari 2023 kemarin.

Selain itu, Ardi menyebut selain sebagai bentuk perwujudan program yang ada, lomba ini juga digelar dengan tujuan agar nantinya anak-anak tidak melupakan permainan tradisional sekaligus membuat kerukunan antar warga semakin erat karena lebih mengenal orang-orang di sekitarnya.

“Karang taruna sendiri itu kan menjadi salah satu fasilitator masyarakat, jadi kegiatan ini kami adakan dengan tujuan agar anak-anak tidak melupakan permainan tradisional sekaligus agar masyarakat lebih rukun karena lebih mengenal orang-orang di lingkungan sekitar,” katanya.

Lomba yang ditujukan untuk anak usia sekolah dasar lingkup kelurahan Jampirejo tersebut mendapat antusias yang cukup tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya anak-anak yang mengikuti perlombaan tersebut hingga mencapai 50 peserta yang tentunya dibarengi dengan dukungan dari para orang tua.

“Antusias masyarakat khususnya anak-anak cukup tinggi dengan adanya kompetisi ini, dan juga untuk orang tua sendiri sangat mendukung. Kami karang taruna juga meminta bantuan ibu-ibu disekitar lingkungan untuk mepromosikan kegiatan ini lewat sosial media,” tambahnya. 

Dalam penyelenggaraannya, Karang Taruna Tunas Muda Jampirejo bekerja sama dengan beberapa UMKM, pihak swasta serta penggiat sampah di lingkungan sekitar. Adapun untuk perlombaannya, lomab tersebut dibagi menjadi dua kualifikasi yaitu timer atau durasi waktu paling lama dan yang kedua kategori variasi yang memperebutkan 5 juara dengan total hadiah ratusan ribu rupiah.

“Ada 2 kualifikasi untuk lomba tersebut, yang pertama durasi waktu paling lama atau timer dan yang kedua variasi. Jadi total juara ada 5, 3 dari timer dan 2 dari variasi. Untuk toal hadiah sendiri kurang lebih Rp 700.000,” pungkasnya. (mg3).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres