Kawal Zero Stunting, TP PKK Temanggung Kembali Intensifkan Monev di Tiga Puskesmas

Kawal Zero Stunting, TP PKK Temanggung Kembali Intensifkan Monev di Tiga Puskesmas

TP PKK Kabupaten Temanggung beserta tim monitoring kembali melakukan monev stunting di sejumlah Puskesmas pada Rabu, 3 Mei 2023.-FOTO : HUNI WEJANG-MAGELANG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Temanggung, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Temanggung beserta Tim Monitoring Stunting kembali melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Stunting di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Temanggung pada Rabu, 3 Mei 2023 siang.

Dalam kegiatannya kali ini, Ketua TP PKK beserta tim kembali menyasar tiga Puskesmas di Kabupaten Temanggung yakni Puskesmas Kaloran, Puskesmas Tepusen  dan Puskesmas Bansari.

Di Puskesmas Kaloran dan Tepusen, Ketua TP PKK Kabupaten Temanggung, Eni Maulani Saragih Al Khadziq menghampiri sejumlah bunda beserta Anak Dibawah Dua Tahun (Baduta) yang berada di lokasi tersebut guna mengetahui kondisi kesehatan terkini.

"Hari ini negara menyiapkan generasi emas untuk tahun 2045. Kita lahirkan di tahun 2045 itu anak-anak yang memang luar biasa. Bukan hanya pintar, bukan hanya cerdas, bukan hanya cakap lahir batin, tetapi punya perawakan yang ideal yang tentunya tidak kalah dengan negara lain," ujarnya saat memberikan arahan.

Selanjutnya, Eni Maulani beserta tim kembali melanjutkan kegiatan monev stunting di Puskesmas Bansari.

Di tempat tersebut, Eni menemukan adanya anak-anak Baduta stunting dengan penyakit penyerta yaitu Tuberkulosis (TBC).

Penyakit penyerta pada Baduta stunting tersebut berimbas pada turunnya nafsu makan anak hingga terhambatnya tumbuh kembang.

"Mungkin selain stunting, banyak anak-anak yang kurusnya, yang kecilnya tidak mau makan karena menderita TBC," paparnya.

Untuk itu, Eni beserta tim berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan lanjutkan terkait anak Baduta stunting dengan penyakit penyerta TBC di sejumlah desa di Kecamatan Bansari.

"Tidak hanya satu desa, kita harus periksa di desa-desa di Kecamatan Bansari. Tadi dari 12 sampel anak Baduta, empat diantaranya kena TB," jelasnya.

Menurutnya, jika anak menderita TB biasanya tidak mau makan, kurus badannya, karena ada flek di paru-paru.

Dengan begitu, untuk penanganannya diharuskan minum obat secara rutin tiap hari selama enam bulan tanpa henti.

Dalam kesempatan tersebut, Eni juga menyampaikan terkait rencana Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada anak-anak Baduta Stunting selama 90 hari yang akan dilaksanakan dalam waktu mendatang.

"Ke depan program kerja kita adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang akan diberikan pada anak-anak Baduta stunting di masing-masing wilayah di Kabupaten Temanggung selama 90 hari tanpa jeda," ujarnya.

Pada pelaksaannya, pihaknya akan bekerja sama dengan Ketua TP PKK desa sebagai Ketua Satgas Stunting beserta kader-kadernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres