Tantangan Pengawasan Pemilu di Wilayah Pegunungan, Perbatasan Magelang-Boyolali

Tantangan Pengawasan Pemilu di Wilayah Pegunungan, Perbatasan Magelang-Boyolali

Kordiv. Hukum, Pencegahan, Parmas, dan Humas Panwascam Sawangan Arditya Dwi hatmoko, S.M-DOKUMEN-

Oleh : Kordiv. Hukum, Pencegahan, Parmas, dan Humas Panwascam Sawangan Arditya Dwi hatmoko, S.M

MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelanng, Jawa Tengah merupakan salah satu Kecamatan yang mempunyai kondisi geografis dan komposisi sumber daya manusia yang terbilang unik.

Bagaimana tidak, Kecamatan Sawangan mempunyai kondisi geografis yang cukup lengkap, mulai dari dataran rendah, sedang, hingga tinggi.

Tentu saja hal ini menjadi sebuah tantangan sendiri bagi pengawas pemilu di Kecamatan Sawangan. Perbedaan geografis yang sangat menonjol ini membuat pengawas harus menyusun strategi-strategi pengawasan yang kompleks dan efisien.

Dari kondisi-kondisi geografis yang berbeda tersebut, adalah dataran tinggi di wilayah Kecamatan Sawangan yang sangat memerlukan perhatian khusus, yang lokasinya sendiri merupakan perbatasan dari Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali.

Terdapat banyak sekali tantangan yang dihadapi dalam melakukan pengawasan pada wilayah lereng gunung merbabu ini. Salah satunya yakni medan yang harus dilalui dalam melakukan pengawasan pada penyelenggaraan pemilu tahun 2024.

Kita tahu bawasanya medan pada wilayah lereng gunung sangat curam dan rawan terjadi tanah longsor apabila musim penghujan tiba.

Hal ini akan menjadi permasalahan serius dalam melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilu tahun 2024 apabila tidak disusun strategi-strategi pengawasan pada lokasi-lokasi khusus tersebut.

Sebagai contoh pada saat proses pencocokan dan penelitian (coklit) beberapa waktu yang lalu, terdapat beberapa titik tanah longsor yang mengganggu aksesibilitas petugas pantarlih dalam melakukan coklit. Tentu hal ini menjadi perhatian bagi Panwascam Sawangan khususnya dalam menjaga hak pilih dari masyarakat sekitarnya.

Dalam upaya menjaga hak pilih tersebut Panwascam Sawangan secara berkala melakukan peninjauan ke lokasi-lokasi yang terjadi tanah longsor dan memastikan bahwa petugas pantarlih dapat merampungkan tugasnya sebelum tahapan coklit selesai.

Hal-hal semacam itulah yang menjadikan dasar pengawas pemilu Kecamatan Sawangan untuk melakukan pencegahan pelanggaran pemilu (indeks kerawanan pemilu) dengan memetakan lokasi-lokasi yang rawan terjadi tanah longsor di daerah lereng merbabu.

Tantangan selanjutnya yakni gap karakteristik dan masyarakat di wilayah Kecamatan Sawangan. Kondisi geografis yang berbeda ternyata berdampak pula terhadap karakteristik dan budaya masyarakat yang berada di Kecamatan paling ujung timur dari Kabupaten Magelang ini.

Pada masyarakat yang tinggal di dataran rendah hingga sedang mempunyai karakteristik yang hampir mirip dengan masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan.

Dimana mereka cenderung peka dan melek informasi khususnya pada penyelenggaraan pemilu 2024. Hal ini menjadikan “vibes” pesta demokrasi masyarakat di daerah dataran rendah lebih terasa, dimana hal ini dapat berpotensi terjadi gesekan-gesekan pada penyelenggaraan pemilu 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres