100 Orang Anggota PPK dan PPS Dapil 6 Wonosobo Dilatih Kelola Medsos

100 Orang Anggota PPK dan PPS Dapil 6 Wonosobo Dilatih Kelola Medsos

MATERI. Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Wonosobo, Amirudin SBT menyampaikan materi kepada PPK dan PPS dari dapil 6 Wonosobo di Aula Kecamatan Kaliwiro.-foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Sebanyak 100 orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari Daerah Pemilihan (Dapil) 6 Wonosobo dilatih kelola media sosial (medsos).

Hal tersebut untuk meningkatkan tingkat partisipasi politik masyarakat.

Dapil 6 Wonosobo meliputi 3 kecamatan. Yaitu, Kecamatan Wadaslintang, Kecamatan Kaliwiro dan Kecamatan Kalibawang.

"Bintek terkait pengelolaan media sosial bagi PPK dan PPS dilakukan secara maraton di sejumlah kecamatan," ungkap Komisioner KPU Wonosobo Divisi  Sosialisasi Pemilih dan Partisipasi  Pemilih, Amirudin SBT di aula Kecamatan Kaliwiro, Jumat (16/6/2023).

BACA JUGA:Singkronisasi Program Kelola WS, Wonosobo Jadi Tuan Rumah

Menurutnya, media sosial merupakan salah satu sarana efektif untuk menyebarkan informasi terkait pemilihan umum, mempromosikan partisipasi pemilih, dan membangun interaksi yang lebih baik dengan masyarakat.

"Bintek melibatkan ahli media sosial yang berpengalaman serta materi yang disesuaikan dengan kontek pemilu, " ujarnya.

Dijelaskan, salah satu tujuan utama dari pelatihan ini meningkatkan pemahaman anggota PPK dan PPS tentang isu-isu yang relevan dalam pemilihan umum.

Mereka akan diberikan pengetahuan tentang etika bermedia sosial, pentingnya berbagi informasi yang akurat dan jelas, serta cara efektif untuk menjawab pertanyaan dan tanggapan dari masyarakat melalui platform media sosial.

"Pelatihan juga mencakup strategi komunikasi yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga pemilihan umum," imbuhnya.

BACA JUGA:Ketua DPRD Wonosobo Sebut Pengelolaan PAD tak Optimal

Amir menambahkan, anggota PPK dan PPS dilatih untuk membangun brand image yang kuat bagi institusi pemilihan umum melalui pengelolaan media sosial yang aktif, responsif, dan berorientasi pada masyarakat.

Dalam program ini, anggota PPK dan PPS juga diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga netralitas dalam penyampaian informasi dan menghindari penyebaran berita palsu atau hoaks.

"Anggota PPK dan PPS menjadi filter informasi yang baik, memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikannya, dan memberikan klarifikasi yang akurat ketika dibutuhkan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres