PPK Ormawa HMJM Untidar Sosialisasikan Pemasaran Digital Produk Pertanian di Desa Girirejo

PPK Ormawa HMJM Untidar Sosialisasikan Pemasaran Digital Produk Pertanian di Desa Girirejo

Kegiatan Sosialisasi Pemasaran Digital PPK Ormawa HMJM Untidar di Desa Girirejo, Kaliangkrik, Magelang. -FOTO : ISTIMEWA -

MAGELANG, MAGELANG EKSPRES -- Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMJM) Universitas Tidar, mengadakan kegiatan sosialisasi teknik pemasaran digital pada produk pertanian kepada masyarakat Desa Girirejo, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. 

Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tidar, Budi Raharjo mengatakan, pemasaran digital dapat menjadi sarana pembuka untuk menjangkau pasar yang lebih luas. 

"Petani bisa langsung bertransaksi dengan pembeli tanpa perantara tengkulak," jelas Budi. 

BACA JUGA:Gubuk Bhavana, Bentuk Pengabdian PPK Ormawa HMIK UNTIDAR membangun Desa Cerdas

Menutur Budi, hal itu didasarkan pada permasalahan yang dialami oleh sejumlah petani Desa Girirejo

Kebanyakan dari mereka mengeluhkan penjualan hasil panen yang tidak stabil dan cenderung murah ketika panen raya tiba, sehingga biaya dan tenaga yang dikeluarkan dirasa tidak terpenuhi dengan hasil penjualan. 

"Penggunaan Agromaret.com ini memungkinkan petani untuk dapat memasarkan produknya sendiri secara online. Maka dari itu para petani akan didampingi untuk mengenal, mengoperasikan serta melakukan transaksi dengan aplikasi ini," imbuhnya. 

Agromaret sendiri merupakan sebuah aplikasi yang dapat diakses melalui web ataupun aplikasi smartphone, dan telah beroperasi sejak tahun 2009 lalu. 

BACA JUGA:Ormawa Untidar Akan Diterjunkan di 11 Desa di Kabupaten Magelang, Mana Saja?

Melalui aplikasi tersebut, tidak hanya petani yang diwadahi untuk menjual produknya, tetapi juga memberikan kesempatan kepada konsumen untuk memperoleh hasil dari petani tanpa perantara pihak ketiga. 

Ketua Tim PPK Ormawa HMJM, Vierda Dwi Aprillia mengatakan, Desa Girirejo memiliki potensi pertanian yang sangat baik terutama pada komoditas cabai, padi dan jagung. 

Akan tetapi, hal tersebut tidak diimbangi dengan pengelolaan hasil pertanian, sehingga para petani lebih memilih langsung memasarkan hasil panen tanpa melakukan pengelolaan atau pemilahan hasil panen. 

"Penguatan kapasitas dari produk dan pembaharuan metode pemasaran produk berpotensi menarik lebih banyak minat konsumen. Hal ini sekaligus menjadi peluang untuk pendapatan penghasilan yang lebih baik," ujar Vierda. 

BACA JUGA:Bantu Cegah Stunting pada Balita, Mahasiswa UNTIDAR Menciptakan Inovasi Biskuit MPASI Berasal dari Tepung Daun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: