Halaqoh Para Kiai Se Jateng di Magelang Dalam Suasana Ger-Geran, Bulatkan Tekad Menangkan Pasangan AMIN
Halaqoh Kiai dan Santri se Jawa Tengah di Ponpes Syubbanul Wathon Magelang, Senin 11 September 2023. (foto pkb)--
MAGELANG, MAGELANG EKSPRES - Para kiai se Jawa Tengah mengikuti Halaqoh Kiai dan Santri se Jawa Tengah di Ponpes Syubbanul Wathon Magelang, Senin 11 September 2023. Halaqoh para kiai diwarnai suasana ger-geran. Para kiai membicarakan konstalasi politik nasional dan kebulatan tekad memenangkan pasangan AMIN.
Hadir tuan rumah KH M Yusuf Chudlori, Pengasuh Ponpes Assalafiyah Brebes KH Subhan Ma’mun, KH Badawi Basyir (Kudus), KH Syarif Hidayatullah (Wonosobo), Habib Ali Alatthos (Tegal) dan seluruh Kyai se-Jawa Tengah. Halaqoh juga dihadiri alumni dari Ponpes Ploso, Lirboyo dan Tegal serta lainnya.
Acara diinisiasi Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH M Yusuf Chodlori yang akrab dipanggil Gus Yusuf berlangsung khas para kai, santai dan penuh canda. Ketua DPW PKB Jawa Tengah Gus Yusuf menjelaskan, majunya Gus Muhaimin sekaligus membukakan pintu bahwa NU punya kesempatan emas memimpin perubahan di negeri ini. “Ke depan kita yang akan melakukan perubahan. Dan perubahan ini bukan melakukan perubahan radikal, tetapi perubahan menyempurnakan kebaikan. Apa yang sudah baik kita sempurnakan. Yang tidak baik kita tinggal, yang perlu diperbaiki, kita perbaiki,” tegas Gus Yusuf.
Gus Yusuf menegaskan bahwa tampilnya pasangan AMIN ini sekaligus menjaga martabat NU dan PKB. Satu gerakan paham untuk menjaga NU dan PKB. “Majunya Gus Muhaimin adalah mandat muktamar, sekaligus momentum tampilnya kader NU ya sekarang ini. Istikharoh para kyai menunjukkan ini kesempatan emas untuk kita punya presiden dan wakil presiden demi menjaga Ahlusunnah Wal Jamaah,” ungkapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus KH Ahmad Badawi Basyir menyatakan bahwa perubahan sering disalahartikan akan mengubah tatanan yang sudah ada. “Sekarang ini diplesetkan dan disebar ke mana-mana, perubahan seolah-olah akan mengganti ideologi dan tatanan negara. Semua itu salah besar. Sudah saya cek ke pasangan AMIN, perubahan yaitu meneruskan dan menyempurnakan pembangunan yang sudah berjalan,” ungkapnya.
Sementara itu, Konsultan politik Eep S Fatah menambahkan warga NU masih menganggap Gus Muhaimin ini masih menjadi penumpang dalam koalisi.
“Padahal sekarang ini Gus Muhaimin bukan lagi penumpang, melainkan memegang setir, calon Wakil Presiden. Artinya bersama Anies Baswedan akan membawa ke arah perubahan dengan tetap melalui jalan yang sudah baik. Hati-hati, dengan argumen yang salah, akan membuka pintu yang kalah,” tandasnya.
Di akhir forum yang dipandu oleh KH Nur Hidayatullah disepakati para kiai akan menggerakan jaringan kyai dan santrinya di daerah untuk memenangkan pasangan AMIN sampai pilpres digelar, 14 Februari 2024. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres