DPRD Purworejo Kawal Optimalisasi Irigasi Pertanian

DPRD Purworejo Kawal Optimalisasi Irigasi Pertanian

SAMPAIKAN TANGGAPAN. Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, mempaikan tanggapan dalam pertemuan perumusan program prioritas penanganan bencana banjir dan kekeringan Purworejo di Ruang Serayu BBWSSO Yogyakarta,-EKO SUTOPO-MAGELANG EKSPRES

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purworejo berkomitmen untuk mengawal penanganan persoalan klasik di sebagian wilayah kecamatan di Kabupaten Purworejo, yakni bencana kekeringan pada musim kemarau dan banjir saat musim penghujan.

Perbaikan daerah irigasi (DI) yang mengalamai kerusakan dan optimalisasi fungsi Bendungan Bener menjadi salah satu fokus perhatian dalam beberapa tahun ke depan.

Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi, saat mendampingi para kepala desa (Kades) dan perwakilan Perkumpulan Petani Pemakai Air dari berbagai kecamatan yang menjadi menjadi langganan kekeringan dan banjir dalam acara perumusan program prioritas bersama Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSSO) Yogyakarta dan Komisi V DPR RI, Senin (11/9).

BACA JUGA:Dalam Sebulan, 3 Hiu Tutul Terdampar di Pantai Selatan Purworejo

Pertemuan berlangsung di Ruang Serayu BBWSSO Yogyakarta dihadiri Anggota Komisi V DPR RI, Ir Sudjadi, Kepala BBWSSO Yogyakarta, Dwi Purwantoro, bersama jajarannya, Anggota DPRD Purworejo, Hendricus Karel, dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Suranto.

Menurut Dion, bencana kekeringan pada musim kemarau dan banjir saat musim penghujan menjadi persoalan klasik di Purworejo. Salah satu faktor penyebabnya yakni tidak optimalnya DI akibat mengalami kerusakan. Pertanian pun menjadi sektor yang paling terdampak dan mengancam ketahanan pangan jika dibiarkan dalam jangka panjang.

“Secara kelembagaan, kami bersama teman-teman lain di DPRD lainnya tentu akan mengawal hasil pertemuan dengan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Selain itu saya tentu akan terus mendampingi dan mengkomunikasikan dengan teman-teman Kades dan masyarakat desa yang menerima manfaat,” katanya.

Diungkapkan, isu terkait antisipasi banjir dan kekeringan serta ketahanan pangan menjadi perhatian serius DPRD Purworejo.

BACA JUGA:Desa Yang Terdampak Kekeringan di Purworejo Terima Droping Air

Menurutnya, Bendungan Bener yang kini masih dalam proses pembangunan perlu disambut dengan perencanaa yang matang sehingga fungsi utamanya, yakni sumber air baku dan pengairan pertanian, ddapat optimal.

“Ada beberapa PR yang harus disinkronkan ketika pembangunan bendungan bener jadi. Wilayah timur Sungai Bogowonto melalui DI kalisemo itu kami berharap mendapatkan suplai air dari Bendungan  Bener. Juga DI Kragilan,” katanya.

Berdasarkan hasil pertemuan diketahui, DI Kragilan kondisi fisiknya saat ini sudah rusak parah. Perbaikan belum dapat dilakukan optimal karena luasannya di bawah 3.000 meter sehingga bukan menjadi kewenangan BBWS, melainkan kewenangan pemerintah kabupaten.

“Tapi Tadi kita mendapatkan kabar bahwa nantinya DI-DI ini akan digabungkan menjadi DI Bendungan Bener sehingga luasannya mencukupi  untuk digabungkan menjadi keweanganan pemerintah pusat, dalam hal ini BBWSO. Kami berharap melalui aspirasi Pak Sudjadi DI kragilan ini bisa diperbaiki,” ungkapnya.

BACA JUGA:Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, Pemkab Purworejo Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres