5 Fakta Unik Bunga Edelweis, Bunga Keabadian di Pegunungan yang Tidak Boleh Dipetik
5 Fakta Unik Bunga Edelweis, Bunga Keabadian di Pegunungan yang Tidak Boleh Dipetik -pendakihampa.id/valentina_bouquet-Tangkapan layar Instagram
Pelarangan memetik bunga edelweis juga tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Peraturan itu menjelaskan bahwa bunga edelweis merupakan bunga yang dilindungi.
2. Bisa tumbuh mencapai 8 meter
Bunga Edelweis bisa tumbuh subur dan tinggi sampai 4 meter di daerah pegunungan.
Bahkan ada juga jenis bunga edelweis yang mampu tumbuh hingga setinggi 8 meter di atas permukaan tanah dan bagian batangnya bisa mencapai ukuran kaki manusia dengan tinggi sekitar 1 meter.
3. Pertama kali ditemukan di Gunung Gede Pangrango
Bunga Edelweis ditemukan lebih dari 200 tahun yang lalu. Uniknya, bunga ini pertama kali ditemukan oleh seorang naturalis Jerman bernama Georg Karl Reinwardt di Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat pada 1819 silam.
Selanjutnya, pada tahun 1819, Edelweis jawa kemudian diteliti lebih lanjut oleh Carl Heinrich Schultz di mana penelitian tersebut dilakukan di sekitar gunung Semeru serta Merbabu.
Di gunung-gunung tersebut juga banyak ditemui bunga edelweis.
4. Filosofi cinta sejati
Bunga edelweis digadang-gadang memiliki filosofi mengenai cinta sejati. Cinta yang sejati adalah cinta yang perlu pengorbanan, kesungguhan, dan perjuangan.
Konon, edelweiss menjadi simbol cinta sejati, karena bunga ini mekar dan tidak layu dalam kurun waktu yang relatif lama, bahkan ada yang menyebutnya sebagai bunga keabadian.
Mitos mengenai bunga edelweis ini adalah saat seseorang memberikan bunga ini pada kekasihnya, maka hubungannya pun akan abadi.
5. Sebagai ritual kepercayaan Suku Tengger
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: