Sudah Berusia 3 Abad, Ini Sejarah Masjid Agung Magelang yang Pernah Menjadi Markas Perang

Sudah Berusia 3 Abad, Ini Sejarah Masjid Agung Magelang yang Pernah Menjadi Markas Perang

Sudah Berusia 3 Abad, Ini Sejarah Masjid Agung Magelang yang Pernah Menjadi Markas Perang --Google Maps

MAGELANGEKSPRES – Masjid yang berdiri megah di depan Alun-Alun Kota Magelang ini menjadi ikon kebanggaan umat muslim di Magelang.

Masjid Agung Magelang yang telah berdiri ratusan tahun menyimpan sejarah yang menarik untuk diketahui.

Bahkan, masjid ini pernah menjadi markas perang pada masa penjajahan. Ingin tahu lebih lanjut tentang sejarah Masjid Agung Magelang? Simak artikel ini selengkapnya

Letaknya yang ada di pusat kota Magelang membuat keberadaan Masjid Agung akan langsung diketahui oleh siapapun yang melintas di kawasan Kota Magelang. Masyarakat sering menyebutnya sebagai Masjid Agung Kauman atau Masjid Gede.

Ternyata di balik kemegahan Masjid Agung Kauman ada sejarah menarik yang tersimpan di dalamnya. Dilansir dari berbagai sumber, ini dia fakta menarik Masjid Agung Kauman Magelang :

BACA JUGA:Ternyata Universitas Gajah Mada pernah ada di Magelang, Begini Sejarahnya!

Berdiri sejak 373 tahun yang lalu

Masjid Agung Magelang pertama kali didirikan pada 1650 Masehi oleh seorang ulama Jawa Timur bernama KH Mudakir sebagai sarana menyebarkan agama islam di Magelang.

Saat pertama dibangun, masjid ini hanya berupa mushola kecil yang kerap disebut sebagai “langgar”.

Pada masa itu, belum ada tempat wudhu yang tersedia sehigga jika warga hendak melaksanakan solat, maka harus berjalan menuju Sungai Progo yang jaraknya kurang lebih 1 km dari musola.

Lalu seiring berjalannya waktu mushola kecil tersebut mengalami pemugaran hingga terbentuklah masjid megah yang saat ini menjadi ikon umat muslim Magelang.

BACA JUGA:5 Latar Tempat Serial Gadis Kretek yang Bisa Jadi Lokasi Wisata, Ada yang di Magelang Lho!

Perjalanan pemugaran Masjid Agung Kauman

Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1797 M dengan menambahkan mimbar untuk khotib dan juga soko guru atau tiang-tiang utama yang menyangga bangunan masjid.

Tiang ini terbuat dari kayu jati yang didatangkan langsung dari Bojonegoro.

Pada tahun 1835 dan 1871 masjid ini kembali mengalami pemugaran dengan menambahkan serambi dan juga menara kecil di depan masjid.

Lalu pada tahun 1934, di bawah pemerintahan Bupati Magelang V, RAA Danoesoegondo masjid ini mengalami pemugaran besar-besaran.

Desain bangun dibuat oleh seorang arsitek dari Belanda bernama Heer H Pluyter. Pemugaran tersebut menghasilkan bentuk bangunan Masjid Agung Magelang yang bisa kita rasakan hingga saat ini.

Barulah sekitar tahun 1986, tepatnya pada masa pemerintahan Bagus Panuntun dilakukan penyempurnaan dengan didirikannya menara setinggi 24 meter, tempat wudhu wanita dan pria, serta teras bagian depan.

BACA JUGA:Masjid Agung Payaman, Masjid Tertua di Magelang yang Sudah Berdiri Lebih Dari Satu Abad

Saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia

Sudah berusia 373 tahun, masjid ini menjadi saksi bisu sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pada masa penjajahan, masjid ini pernah dijadikan markas tentara rakyat Indonesia yang akan melawan Belanda.

Menurut sejarahnya, pada tahun 1947 masjid ini menjadi persinggahan pejuang dari Surabaya menuju Madiun.

Bahkan di tahun 1948 masjid ini nyaris dihancurkan. Atap dan juga tembok masjid mengalami kerusakan akibat serangan dari tentara Belanda dan juga Gurkha.

Melalui sejarahnya yang panjang, saat ini Masjid Agung Kauman berdiri kokoh di pusat kota yang mampu menampung ribuan orang.

Masjid ini kini menjadi salah satu destinasi wisata religi dan menjadi persinggahan wisatawan saat berkunjung ke Magelang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: