Inilah Berbagai Tempat yang Menjadi Saksi Bisu Perjalanan Gus Dur
MAGELANGEKSPRES -- Presiden ke 4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan seorang guru bangsa yang memiliki jiwa intelektual tinggi. Semasa hidupnya dia habiskan dengan menimba ilmu.
Dari pesantren satu ke pesantren yang lain. Dari negara satu ke negara lain.
Gus Dur lahir di Jombang pada 7 September 1940 dan meninggal di CIganjur pada 30 Desember 2009 makamnya berada di komplek ponpes Tebuireng, Jombang.
Nama ayahnya adalah KH Wahid Hasyim dan nama Ibunya adalah Nyai Solichah. Keluarga Gus Dur adalah keluarga yang terpandang. Gus Dur adalah cucu dari KH Hasyim Asy’ari pendiri NU.
BACA JUGA:Fakta Unik Es Pleret dan Resepnya yang Cocok Jadi Minuman Pelepas Dahaga Dikala Cuaca Terik !
1. Pondok Pesantren Krapyak Jogja
Saat menginjak ke jenjang SLTP, Gus Dur tercatat mengenyam pendidikan di SMEP Yogyakarta sekaligus Mondok di Pesantren Krapyak Yogyakarta dari tahun 1954 - 1957. Gus Dur sangat senang bisa berada di Yogyakarta. Bagi Gus Dur yang sangat menyukai buku dan film, Yogyakarta bagaikan surga.
Disana banyak sekali perpustakaan dan bioskop. Namun, Gus Dur tidak suka aturan ketat yang tidak memperbolehkan santri untuk keluar. Akhirnya dia tinggal di rumah Pak Sumantri, sahabat ayahnya.
2. Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang
Setelah lulus SMEP, beliau diarahkan oleh kakek beliau KH Bisri Syansuri untuk berguru kepada Kyai Chudlori di Tegalrejo, Magelang.
KH Bisri Syansuri menyarankan beliau untuk berguru kepada Kyai Chudhlori dengan tujuan membuka pintu cahaya yang ada dalam hati Gus Dur.
Dalam hati Gus Dur sebenarnya bergejolak tidak ingin meninggalkan jogja yang kaya akan pengetahuan. Gus Dur mengenyam pendidikan di Pesantren Tegalrejo di tahun 1957- 1959.
Di Pesantren tersebut beliau melanjutkan kebiasaan lamanya yaitu membaca buku dan menonton film.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: