Stadium General IAIAN Usung Isu Cerdas di Ruang Digital

Stadium General IAIAN Usung Isu Cerdas di Ruang Digital

Stadium General IAIAN Usung Isu Cerdas di Ruang Digital--

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES - Institut Agama Islam An-Nawawi Purworejo menggelar Stadium General, Kamis (23/11). Kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 178 mahasiswa baru.

Hadir sebagai narasumber dalam Stadium General tersebut,Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani STP, MT selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pengasuh Ponpes An-Nawawi, KH Achmad Chalwani MH, Kepala Kantor Kementerian Agama serta segenap pimpinan unit pendidikan dibawah Yayasan Pondok Pesantren An-Nawawi.

BACA JUGA:Cegah Radikalisme di Lingkungan Pesantren, Polda Gelar Dialog Kebangsaan di An-Nawawi Purworejo

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, H Sahlan SAg MSi dalam sambutannya menyampaikan tema yang diusung yakni, Islam Cerdas di Ruang Digital: Urgensi Peran Mahasiswa dalam Menebar Jala Moderasi Beragama di Media Sosial' sangatlah relevan karena menggambarkan pentingnya peran mahasiswa dalam mempromosikan moderasi beragama dan menjadikan media sosial sebagai media yang cerdasdan bertanggung jawab.

"Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri, keberadaan media sosial memberikan pengaruh yang sangat besar, baik dalam menyebarkan berita dan informasi, maupun dalam membentuk opini dan persepsi," terangnya.

Oleh karena itu, sambungnya, mahasiswa dan santri memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa nilai-nilai moderasi beragama, kebijaksanaan, dan akhlak yang baik terus dijunjung tinggi di ruang digital.

BACA JUGA:Guru An-Nawawi Perdalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Sementara itu, Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani STP, MT dalam paparannya menekankan pentingnya mahasiswa yang mengenyam pendidikan agama Islam untuk mengisi ruang-ruang digital. "Karena jika tidak diisi oleh kita, akan diisi oleh orang lain yang bisa membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara," terangnya.

Namun demikian, ia berpesan agar senantiasa menjaga norma-norma saat berinteraksi mengisi ruang digital. Menurutnya, norma di ruang digital sama seperti norma di dunia nyata. "Jadi harus senantiasa mengontrol diri untuk tidak menyinggung dan menyakiti orang lain apalagi sampai memecah belah sesama anak bangsa," tandasnya.

Dikatakannya, adanya perbedaan cara pandang seyogyanya tidak menjadi persoalan. Perbedaan itu merekatkan. "Kalau kita sama, mana butuh saya sama orang lain.

BACA JUGA:MA An-Nawawi Lakukan Migrasi dari OSIS ke IPNU-IPPNU

Maka orang yang meengenuam pendidikan Islam, dialah yang berilmu yang memiliki wajah ramah bukan marah, dia yang mengajak tidak mengejek, dia yang membina tidak menghina, dia yang mencinta bukan mencerca dan dia yang merangkul tanpa pernah memukul," pungkasnya. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: