Kwaran Purworejo Lantik 405 Pramuka Garuda

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES – Kwartir Ranting (Kwaran) Purworejo melantik 405 Pramuka Garuda. Mereka terdiri atas 266 Pramuka golongan Siaga, 93 Pramuka golongan Penggalang dan 46 Pramuka golongan Penegak.

Pelantikan Pramuka Garuda berlangsung  di aula Wisma Budaya SMAN 7 Purworejo, Selasa (12/12). Secara simbolis, pelantikan dilakukan oleh Ketua Kwarcab Purworejo Drs Pram Prasetyo Achmad MM kepada enam perwakilan Pramuka Garuda dari masing-masing golongan.

Prosesi pelantikan diawali dengan pengucapan janji Dwi Satya untuk Siaga, Tri Satya untuk Penggalang dan Tri Satya untuk Penegak, dan dilanjutkan dengan pembacaan ikrar oleh perwakilan.

BACA JUGA:223 Siswa Sanggar Tari Prigel Purworejo Tampilkan 14 Tarian, Ujian Sekaligus Jadi Ajang Apresiasi

Prosesi pelantikan diakhiri dengan para peserta pelantikan duduk bersimpuh di hadapan orangtuanya masing-masing yang diakhiri dengan pengalungan lencana oleh orang tua.

Acara dihadiri unsur Kwarcab, Mabiran Purworejo, para Kamabigus tingkat SD, SMP, SMA/SMK, Korwilcambidik, Ketua K3S, orangtua siswa, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Kwaran Purworejo Drs Tamsir Mardi Utomo menyebut bahwa Pramuka Garuda merupakan tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka. Untuk mencapai level ini melalui proses yang sangat panjang. Mereka yang telah memenuhi syarat, akan dilantik menjadi Pramuka Garuda.

Menurutnya, dalam prosesi pelantikan selalu ada tradisi sungkeman, yang mengandung makna yang sangat dalam. Dalam prosesi ini anak-anak memohon maaf pada orangtua masing-masing atas kesalahan dan dosa yang selama ini dilakukan baik sengaja atau tidak sengaja.

BACA JUGA:Purworejo Diproyeksikan Jadi Lumbung Pangan Nasional

“Dalam sungkeman ini anak juga meminta doa restu agar dalam perjalanannya menempuh pendidikan diberikan kemudahan dan kelancaran serta menjadi insan yang berguna bagi nusa dan bangsa,” ujar Tamsir.

Disampaikan bahwa para Pramuka Garuda yang dilantik saat ini merupakan generasi emas yang harus dipersiapkan di abad 21.

Di tahun 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka mereka ini nantinya benar-benar menjadi generasi emas.

Dimana saat itu, kata Tamsir, terjadi bonus demografi, suatu kondisi dimana populasi penduduk usia produktif lebih besar dari pada usia yang tidak produktif. Dan generasi emas ini harus dipersiapkan agar memiliki kompetensi di abad 21 yang dikenal dengan 4C, yakni creative thinking, critical thinking dan problem solving, communication dan collaboration.

BACA JUGA:Yuli Hastuti Dilantik, Perempuan Pertama Jabat Bupati Purworejo

Sumber: magelang ekspres