Cegah Stunting di Jateng, Perwakilan Unicef: Anak Perlu Makanan Komposisi Lengkap Setiap Hari
STUNTING. Tubagus Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan Unicef Indonesia untuk Wilayah Jawa menjelaskan program pencegahan stunting.-Heni Agusningtiyas-Magelang Ekspres
BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES - Angka stunting yang masih cukup tinggi di Jawa Tengah, menjadi keprihatinan seluruh pihak.
Hal itu juga mengingat Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi terbesar ketiga seluruh Indonesia. Sehingga sudah tentu diperlukan perhatian khusus untuk mencegahnya.
Kepala Perwakilan Unicef Indonesia untuk Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara, mengajak untuk melakukan pemenuhan hak anak, yaitu dengan merubah perilaku. Sehingga anak-anak dapat tumbuh secara normal.
"Dengan memberikan ASI eksklusif, makanan yang bergizi merupakan salah satu pencegahan stunting sekaligus pemenuhan hak anak," ajaknya, di Resto Camping, Rabu, 21 Februari 2024.
Arie begitu panggilan akrabnya menuturkan, Jawa Tengah menjadi salah satu wilayah yang penting. Karena dari data 39 juta jumlah penduduk di Jawa Tengah, sebanyak 2,4 juta adalah usia balita.
"Apabila anak-anak ini tidak diberikan gizi yang sesuai maka akan menambah jumlah angka stunting di Indonesia," paparnya.
Menurut Arie, dalam 8 bulan pihaknya yang berada di bawah dari organisasi PBB tersebut, gencar melakukan sosialisasi pencegahan stunting di Jawa Tengah.
"Pencegahan stunting di Jateng harus berhasil. Karenanya perlu dilakukan publikasi pencegahan stunting kepada masyarakat Magelang," imbuhnya.
Sementara ahli Gizi dari Unicef Indonesia wilayah Jateng, dr Karina memaparkan, faktor penting untuk pencegahan stunting yaitu dengan memberikan komposisi lengkap pemberian makanan kepada anak dari 0-2 tahun di mana dalam fase tersebut dibutuhkan pembentukan otak dan pertumbuhan organ dalam lainnya.
BACA JUGA:TPS 15 Desa Sumurarum di Magelang Dilakukan PSU Jumat 23 Februari, Ketua KPPS Dipecat
"Apabila nutrisi yang diserap kurang maka anak akan tumbuh tidak sempurna. Karena kebutuhan gizi yang terus berkurang sehingga berdampak juga pada pertumbuhan badannya," paparnya.
Saat anak masih bayi harus mendapatkan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan. Kemudian yang harus diperhatikan adalah pemberian makanan pendamping ASI dengan memperhatikan komposisi, yaitu seimbang antara protein, karbohidrat dan vitaminnya.
"Pada usia 2 tahun pertama agar diperhatikan, disarankan agar pemberian protein hewaninya diperbanyak dibanding sayur. Pemberian buah pun juga diperlukan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres