Bagi-bagi Beras ke ASN dan Honorer Pemkab Purworejo Di Tengah Kenaikan Harga Beras yang Mencekik Warga

Bagi-bagi Beras ke ASN dan Honorer Pemkab Purworejo Di Tengah Kenaikan Harga Beras yang Mencekik Warga

Suasana Pasar Baledono Purworejo -DOKUMEN-MAGELANG EKSPRES

"Bukan warga miskin yang sebenarnya sudah dicatat di Dinsosdaldukkb. Kenapa yang diberi para pegawai pemerintah, mereka PNS gajinya minimal Rp3 juta. Sedangkan petani, tukang becak, serabutan, nggak punya gaji tetap malah tidak dibantu," ungkap Yogianto, salah satu warga Purworejo.

Saat ini, harga beras di Purworejo mencapai Rp16,5 ribu per kilogram. Tidak saja harus mengeluarkan uang lebih besar, namun warga juga kesulitan untuk mendapatkan beras.

Asfari (51), seorang pedagang beras di Pasar Baledono, mengaku bahwa banyak warga beralih ke beras yang lebih murah, termasuk beras subsidi dari pemerintah.

Hal ini terjadi karena imbas mahalnya beras premium mencapai Rp16,5-17 ribu per kilogram.

BACA JUGA:Nekat Menjambret Buat Modal Judi Online, Ditangkap Warga Saat Beraksi di Purworejo

"Tapi untuk bisa membeli beras murah bersubsidi, kadang ada yang antre sampai seminggu lamanya," ujarnya.

Menurutnya, persediaan beras SPHP terbatas. Ia menerima pasokan dua kali seminggu, yaitu pada hari Selasa dan Kamis.

Persediaan tersebut dikirim langsung oleh Bulog ke toko miliknya yang terletak di area Pasar Baledono.

"Setiap pengiriman hanya berisi 1 ton beras, semuanya dikemas dalam kemasan 5 kilogram. Jadi, secara total terdapat sekitar 200 karung beras setiap kali pengiriman," akunya.

BACA JUGA:Lazismu Purworejo Berdayakan Dana ZIS untuk Atasi Krisis Lingkungan

Di sisi lain, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Gatot Suprapto belum ingin mengusulkan pasar murah. Pasalnya, kenaikan harga beras saat ini juga masih terbilang wajar.

"Kenaikan harga masih dalam batas wajar, dan stok beras masih mencukupi bahkan hingga bulan Ramadan," kata Gatot. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres