Bukan Dilihat Nilainya tapi Sedekah Paling Baik Ketika Kita Sehat, Bakhil dan Takut Miskin

Bukan Dilihat Nilainya tapi Sedekah Paling Baik Ketika Kita Sehat, Bakhil dan Takut Miskin

Bukan Dilihat Nilainya tapi Sedekah Paling Baik Ketika Kita Sehat, Bakhil dan Takut Miskin--

4. Tidak menunda sedekah

Menyegarakan sedekah dan tidak menunda sedekah sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Namun kenyataannya banyak orang yang menunda sedekah dan baru sedekah tatkala sakit.

Bahkan ada yang telanjur meninggal dunia tak jadi sedekah. Maka orang yang tidak menunda sedekah, menyegerakan sedekah itu sangat terpuji.

Dalil yang yang menyebutkan hal ini,

“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Seseorang pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata: “Wahai Rasulullah, shadaqah manakah yang paling agung?” beliau menjawab: “Kamu bershadaqah dalam keadaan sehat, bakhil, takut miskin, menginginkan kekayaan dan tidak menunda-nunda sampai jika (nafas) sudah di tenggorokan, kamu mengatakan: “Untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian”, ingatlah bahwasanya si fulan telah memilikinya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Hadits di atas juga merupakan perintah untuk menghalau berbagai macam hambatan dan rintangan untuk bershadaqah. Sebab hambatan terbesar justru ada pada diri kita sendiri.

BACA JUGA:Pahala Sedekah Berlimpah, Dari Bangun Tidur hingga Tidur Lagi

Hendaklah kita bershadaqah dalam keadaan masih mempunyai sisa untuk bekal hidup dan keluarganya.

Yang disedekahkan itu adalah harta yang sebenarnya juga masih dibutuhkan. Bukan sekedar harta yang sudah sisa dan sudah tidak terpakai, walaupun itu juga ada nilainya.

Semoga hadist di atas bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita. Dan Allah Ta'ala selalu memudahkan kita untuk sedekah yang terbaik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: