Seminggu di Tanah Suci, Jemaah Haji Wonosobo Terdeteksi Kena ISPA

Seminggu di Tanah Suci, Jemaah Haji Wonosobo Terdeteksi Kena ISPA

IBADAH. Jemaah haji asal Wonosobo saat menjalani ibadah sunnah di Masjid Nabawi, Madinah.-istimewa-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Seminggu setelah pemberangkatan rombongan haji asal Kabupaten Wonosobo ke Tanah Suci, tim medis mencatat ada beberapa masalah kesehatan yang dialami oleh jemaah. Rata-rata, terdeteksi terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

dr Yulita Yudaningtyas, selaku Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) kloter 12 Wonosobo mengungkapkan, penyakit yang dialami jemaah selama sepekan ini terjadi bahkan sejak awal tiba di Arab Saudi pada Selasa (14/5) lalu.

"Kasus ISPA banyak dialami sebagian besar jemaah haji, khususnya di kloter (12) yang saya tangani ya. Gejalanya mulai dialami itu malah sejak sampai ke tanah suci," katanya usai dihubungi telepon, Senin (20/5).

BACA JUGA:Jemaah Haji Asal Wonosobo Didominasi Lansia, Kemenag Siapkan Nakes di Tiap Kloter

Seperti yang diberitakan baru-baru ini, pihak Kementerian Agama (Kemenag) Wonosobo mengungkapkan, jumlah jemaah haji pada tahun 2024 terpantau meningkat, yakni sebanyak 715 orang.

Lebih banyak ketimbang jumlah di tahun sebelumnya, sekitar 646 orang saja.

Namun kuota haji kali ini begitu didominasi oleh jemaah dengan golongan usia lanjut (lansia).

Meskipun mereka sudah melalui tahapan istithaah atau pemeriksaan kesehatan, tak dapat dipungkiri bahwa para tamu Allah asal Wonosobo ini cukup berisiko tinggi terkena penyakit.

"Selama di sini ada beberapa kasus ispa seperti batuk, pilek, demam, pusing, pegal, dan ada 2 jemaah yang dimensia atau lupa. Kita sempat rujuk tapi karena masih aman, jadi rawat jalan. Kalau kasus gawat darurat alhamdulilah tidak ada," bebernya.

Sekalipun tahun ini aturannya bahwa jemaah musti melewati fase pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu baru melunasi biaya haji, tak menutup kemungkinan penyakit yang diidapnya tak kambuh selama beribadah di sana.

BACA JUGA:Jumlah Jamaah Haji di Wonosobo Meningkat, Rencananya Berangkat ke Tanah Suci Pertengahan Mei

"Istithaah dulu baru bayar, jadi benar-benar jamaah yang bisa berangkat yang hasil istithaah-nya sesuai dengan kriteria layak, yang dibuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," terangnya.

Ia membeberkan, berdasarkan pantauan kesehatan jemaah, khususnya di kloter 12 yang notabene 80 persen lansia, semuanya berisiko tinggi. Kata dr Yulita, rata-rata jemaah memiliki riwayat penyakit seperti sakit jantung dan diabetes.

"Lebih banyak yang beresiko dari pada yang sehat," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres