Mengenal Profil Pelajar Pancasila Guna Kemajuan di Dunia Pendidikan, Begini Penjelasan Disdik Kota Magelang

Mengenal Profil Pelajar Pancasila Guna Kemajuan di Dunia Pendidikan, Begini Penjelasan Disdik Kota Magelang

Kegiatan belajar mengajar di luar kelas-Hendri Saputra-Magelang Ekspres

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES – Profil Pelajar Pancasila menjadi suatu landasan untuk implementasi di dunia pendidikan, baik itu SD, SMP bahkan SMA.

Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Sugiyarti, menjelaskan beberapa hal penting terkait dunia Pendidikan yang harus diterapkan ke para siswa-siswi di Kota Magelang.

Perlu diketahui bahwa arti profil Pelajar Pancasila adalah suatu ciri dalam karakter dan kompetensi yang diharapkan guna diraih oleh para peserta didik berlandaskan pada nilai-nilai di dalam Pancasila. Setidaknya ada enam komponen dalam profil Pelajar Pancasila.

BACA JUGA:Setelah 19 Hari Dirawat, Korban Curat di Tegalrejo Magelang Meninggal Dunia, Tersangka Dijerat Pasal Berlapis

“Ada 6 yaitu yang pertama Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kedua Berkebhinekaan global, selanjutnya Mandiri, Bergotong royong, Bernalar kritis, Kreatif,” sebut Sugiyarti.

Dijelaskan, beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, dapat diartikan bahwa para siswa nantinya akan diberi pemahaman serta praktik dalam nilai-nilai agama dan berperilaku baik terhadap sesama.

“Untuk kebhinekaan yang global, anak itu harus bisa menghargai keberagaman di sekolah. Beda dari sosial ekonomi, agama, latar belakang lainnya, harus menghargai, anak-anak diajari untuk saling toleransi antar sesama,” jelas Sugiyarti.

Selanjutnya, yang ketiga dilatih untuk gotong royong. Di sini menekankan bahwa untuk saling membantu sama lain dan bekerja sama, misalnya anak di rumah disuruh nyapu tidak mau, tapi kalau sekolah harus mau.

Disuruh piket juga harus mau, misal temannya tidak membawa bekal makanan yang saling berbagi.

BACA JUGA:Banyak Ditemukan Naskah Kuno di Wonosobo, Arpusda Segera Lakukan Konservasi

Kemudian, untuk poin keempat adalah bernalar kritis. Menurutnya hal ini sangat penting untuk kemajuan berpikir anak-anak, mereka menjadi cepat untuk mencermati masalah dan mencari solusinya.

“Hal ini juga bisa menghindari mereka dari hal-hal yang tidak sesuai norma, Misalnya diajak temannya ke hal yang negatif, harus berpikir lagi apakah yang dilakukan ini benar atau salah,” tambah Sugiyarti lagi.

Selanjutnya Kreatif. Kreatif di sini juga salah satu hal mengolah kemampuan pikiran untuk terus mengasah daya imajinasi serta inovasi anak-anak untuk berkreasi.

“Yang terakhir adalah Mandiri, anak-anak harus mandiri. Apa-apa jangan minta bantuan orang tua, contohnya dalam tugas, beberapa justru yang mengerjakan tugas orang tua, jadi malah orang tua yang belajar bukan anak-anaknya, hal ini tidak diperbolehkan,” jelas Sugiyarti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres