3.880 Maba Untidar Magelang Buat 10 Formasi Papermob Bernilai Kearifan Lokal Hanya dalam 3 Menit
Formasi Papermob membentuk Candi Borobudur yang dibuat oleh mahasiswa baru Untidar Magelang-Istimewa-Magelang Ekspres
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - 3.880 mahasiswa baru Universitas Negeri Tidar (Untidar) Magelang menampilkan 10 formasi papermob bernilai kearifan lokal Magelang seperti seperti Candi Borobudur, Water Toren, dan slogan Magelang Kota Sejuta Bunga dalam waktu 3 menit.
Kegiatan yang digelar Senin, 12 Agustus 2024 tersebut merupakan rangkaian terakhir dari Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024.
Ketua panitia PKKMB Untidar 2024 sekaligus BEM KM, Yehezkiel Gayuh menjelaskan, awalnya rencana panitia untuk papermob akan dilaksanakan selama 2 jam.
BACA JUGA:PKM Untidar Bekali Warga Mertoyudan Keterampilan Ecopreneurship Berbasis Zero Waste Craft
"Tadinya rencana sesuai rundown 1 jam untuk gladi dan 1 jam untuk pelaksanaan formasi, ternyata malah bisa secepat ini, melebihi ekspektasi kami,” ungkapnya.
Yehezkiel menambahkan, formasi papermob PKKMB tahun ini memasukan unsur kearifan lokal seperti watertoren yang terletak di alun-alun Kota Magelang yang dibangunaantara 1916-1920 oleh seorang arsitek terkemuka Belanda, Herman Thomas Karsten.
"Penambahan unsur kearifan lokal ini sebagai wujud memperkenalkan ikon bersejarah yang ada di Magelang kepada para mahasiswa baru dari luar Magelang," ujarnya.
Sementara itu, terkait pemilihan warna, Yehezkiel menjelaskan panitia menyesuaikan dengan tema PKKMB tahun ini yaitu Tara Nagata yang berarti Bintang Masa Depan.
“Warna ungu dan biru dongker ini merepresentasikan warna luar angkasa,” imbuhnya.
BACA JUGA:Mahasiswa KKN UNTIDAR 2024 Angkat Potensi Wisata Alam Kali Udal Gumuk di Desa Treko Magelang
Acara penutupan PKKMB dilanjutkan dengan parade Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan bazar di sepanjang jalan kompleks Kampus Sidotopo.
Acara bazar diisi oleh stand-stand UKM dan Organisasi Mahasiswa Daerah.
Seorang mahasiswa baru Untidar dari Fakultas Keguruan dn Pendidikan (FKIP) Bahasa Indonesia, Fauzia mengaku bangga bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi di Magelang.
"Pilihan pertama Untidar karena dekat dengan rumah dan saya memang bercita-cita jadi guru," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres