Kebakaran Limbah Kayu di Temanggung Belum Teratasi

Kebakaran Limbah Kayu di Temanggung Belum Teratasi

PADAMKAN. Petugas Damkar Temanggung sedang berusaha memadamkan kobaran api di tempat pembuangan sampah di Desa Tepusen Kecamatan Kaloran. -Setyo Wuwuh-Magelang Ekspres

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Limbah pabrik kayu di Dusun Lotermas Desa Tepusen Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terbakar. Kebakaran limbah kayu milik salah satu pabrik kayu di Kabupaten Temanggung ini sudah terbakar sejak Jumat 30 Agustus 2024 lalu, namun sampai Senin 2 September 2024 belum bisa dipadamkan.

"Sampai saat ini tim Damkar masih berusaha memadamkan api, dibantu oleh masyarakat dan sejumlah relawan," kata Kasi Pemadaman, Penyelamatan, dan evakuasi Damkar Temanggung, Edi Irawanto disela melakukan pemadaman, Senin 2 September 2024.

Ia mengatakan, untuk memadamkan api ini pihaknya menerjunkan 2 armada mobil pemadam kebakaran beserta dengan petugasnya. Selain itu juga diterjunkan alat berat untuk mempercepat proses pemdaman api.

BACA JUGA:BREAKING NEWS! Kebakaran Hutan di Temanggung Berhasil Dipadamkan

Ia menjelaskan, proses pemadaman api ditumpukan limbah pabrik kayu ini, menemui beberapa kendala, salah satunya adalah tumpukan limbah kayu yang sudah mengunung dan kering, sehingga mudah terbakar dan sulit untuk dipadamkan.

"Bara api yang berada di tengah gunungan limbah sulit dijangkau, terpaksa tumpukan kayu kering tersebut dibongkar menggunakan alat berat dan disiram menggunakan air," jelasnya.

Selain itu lanjutnya, pemadaman terkendala dengan pengadaan alat berat untuk membantu proses pemadaman api, namun upaya ini belum bisa dilakukan pada awal kebakaran lalu, karena dari pemilik atau pemerintah desa saat itu kesulitan mendatangkan alat berat.

"Diawal terjadi kebakran kemarin tanggal 30 memang kami arahkan untuk mengerahkan alat berat entah dari pabrik ataupun dari penyewa swasta. Entah dari segi ekonomi maupun yang lainnya tapi kami arahkan untuk alat berat karena kalau menggunakan tenaga manusia akan menyulitkan pemadaman," terangnya.

BACA JUGA:Soal Limbah Pabrik, Wakil Ketua DPRD Minta Pemkab Temanggung Segera Menindak

Tidak hanya itu. lokasi tempat pembuangan limbah pabrik kayu yang jauh dari sumber mata air, juga menjadi salah satu kendala bagi petugas untuk memadamkan api.

"Kami berusaha membuat sekat api secara manual supaya api tidak menjalar ke area yang lebih luas," jelasnya.

Ia menambahkan, agar kobaran api ini bisa segera dipadamkan, pihaknya sangat membutuhkan, alat bertekanan tinggi dan dengan bantuan alat berat supaya air bisa mencapai dasar limbah kayu.

"Jika tidak dilakukan pemadaman api dengan segera dikhawatirkan api dapat membesar dan menjangkau area yang lebih luas, dampaknya semakin dirasakan oleh masyarakat sekitar," katanya.

Banyaknya asap akibat kebarakan limbah pabrik kayu ini membuat seorang pemilik kandang ayam yang berada di lokasi kebakaran Yohanes Dedi Setiono mengaku sangat khawatir dengan peristiwa ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres