Jumlah Bantuan Air Bersih di Temanggung Masih Kurang
TANDON AIR. BPBD Temanggung menerima bantuan tandon air bersih, tandon air berish ini sudah dipasang diDesa yang membutuhkan. -Setyo Wuwuh-Magelang Ekspres
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Kekurangan air bersih di Kabupaten Temanggung sampai saat ini masih terjadi, terutama di daerah-daerah rawan kekurangan air bersih pada saat musim kemarau seperti saat ini.
Selain menyediakan bantuan berupa air bersih bagi masyarakat di sejumlah daerah yang mengalami kekurangan air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung juga menerima bantuan tandon air besar untuk penyaluran bantuan air bersih.
"Bantuan air bersih terus kami distribusikan ke daerah yang kesulitan air bersih saat musim kemarau seperti saat ini," kata Kepala BPBD Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto, Senin 30 September 2024.
BACA JUGA:Sri Punganten Siap Alirkan Air Bersih 24 Jam untuk Warga Kota Magelang
Ia menyampaikan, bantuan air bersih dari APBD Kabupaten Temanggung sebanyak 115 tangki air bersih, jumlah ini diperkirakan masih kurang mengingat musim kemarau masih cukup panjang.
Sedangkan bantuan tandon air bersih lanjutnya, 7 tandon air bersih sudah didistribusikan ke Desa Duren, Kecamatan Bejen, dan 2 tandon ke Desa Bansari, Kecamatan Bulu.
"Tandon air bersih langsung bisa difungsikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat,"jelasnya.
Sebagai upaya mengatasi masalah kekeringan dalam jangka panjang, BPBD dan Pemkab Temanggung berencana membuat sumur bor di dua lokasi, yakni Desa Kembangsari, Kecamatan Kandangan, dan Desa Klepu, Kecamatan Pringsurat.
BACA JUGA:Sejumlah Desa di Temanggung Krisis Air Bersih, Berikut Daftarnya
Dana untuk proyek ini bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jateng yang telah masuk dalam APBD Perubahan sebesar Rp 450 juta.
“Namun, proses pembuatan sumur bor ini membutuhkan waktu yang cukup panjang, karena masih menunggu hasil kajian geologi, jelas Totok.
Kajian geologi ini diperlukan untuk menentukan titik pengeboran yang tepat, kedalaman, serta teknologi yang akan digunakan. Proses kajian ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua bulan di Badan Geologi Bandung. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres